Bagikan:

JAKARTA - Turki menyambut para pabrikan dari China untuk berinvestasi. Ini dibuktikan dengan otoritas negara tersebut melakukan proses negosiasi dengan dua perusahaan dari negeri tirai bambu, yakni BYD dan Chery, dalam rangka meningkatkan penjualan mobil di Eropa.

Menteri Perindustrian dan Teknologi Turki Fatih Kacir, mengatakan bahwa pihaknya ingin menyelesaikan pembicaraan secepat mungkin agar investasi kedua perusahaan segera terealisasikan.

“Kami ingin menyelesaikan pembicaraan secepat mungkin. Kami telah menempuh perjalanan panjang dengan keduanya,” kata Kacir dikutip dari Bloomberg yang ditulis kembali Automotive News, Sabtu, 18 Mei.

Selain melakukan pendekatan dengan BYD dan Chery, pemerintah setempat juga melakukan pembicaraan dengan SAIC Motor, induk perusahaan milik Morris Garage (MG) serta Great Wall Motor (GWM). Sayangnya, sejumlah perusahaan ini belum mau merespons kabar tersebut.

Langkah ini dapat memberikan akses yang lebih mudah bagi produsen mobil Tiongkok ke Uni Eropa, yang mana Turki memiliki “Customs Union Agreement”. Negara tersebut juga merupakan salah satu pasar kendaraan listrik terbesar dengan menyumbang 7,5 persen dari keseluruhan penjualan mobil tahun 2023.

Menurut regulator pasar energi nasional, mereka memperkirakan jumlah kendaraan listrik di Turki dapat meningkat hingga 180.000 unit pada tahun 2025 mendatang.

Beberapa waktu lalu, Managing Director BYD Europe Michael Shu mengatakan ia melihat adanya peluang didirikannya pabrik kedua di benua biru pada tahun 2025, menyusul pembangunan fasilitas pertamanya di Hongaria.