Bagikan:

JAKARTA - Hyundai mempertimbangkan untuk menghadirkan fitur berbayar pada sejumlah jajaran kendaraannya seperti mengaktifkan kursi berpemanas. Ini dilakukan sebagai langkah pabrikan untuk tetap terhubung dengan pelanggan pada pasca-penjualan.

“Kami melihat feature-on-demand sebagai pilihan, untuk menambah lebih banyak personalisasi pada mobil,” kata Head of Hyundai Connected Mobility Marcus Welz, dilansir dari Autocar, Rabu, 8 Mei.

Perusahaan juga mengumumkan divisi baru yang berbasis di Eropa ini akan menyatukan usaha langganan mobil (Mocean) dan layanan terhubung (Bluelink) di bawah satu atap perusahaan yang sama.

Divisi ini fokus pada mobilitas masa depan, mulai dari kepemilikan mobil saat ini hingga peralihan ke langganan dan akan melakukan restrukturisasi pada Bluelink.

Seperti yang lainnya, aplikasi Bluelink memungkinkan pemilik mobil Hyundai untuk mengontrol sejumlah fitur seperti pra-pengondisian, penguncian kendaraan, dan navigasi satelit dari jarak jauh.

Sistem tersebut telah tersedia pada sejumlah model baru yang miliki layar infotainmen 10,25 inci dan menawarkan tiga tingkatan, yakni Lite secara gratis untuk 10 tahun pertama menyediakan penggunaan peta, layanan online, dll), Plus berbayar 2,99 euro atau sekitar Rp51.676 yang dapat mengakses semua layanan jarak jauh), dan Pro dengan 9,99 euro atau setara Rp172.657 memberikan layanan berbasis data tingkat lanjut seperti pembayaran dalam mobil, termasuk penawaran dari mitra tertentu.

Langkah ini merupakan bagian dari dorongan Hyundai untuk lebih dekat dengan pelanggan pasca penjualan. Sebagai bagian dari hal tersebut, integrasi fitur sesuai permintaan adalah salah satu langkah berikutnya. Meskipun demikian, perusahaan belum bisa memastikan apakah hal ini akan memengaruhi mobil yang sudah ada di jalan raya.

Layanan berbayar ini bukanlah hal baru dalam industri otomotif. Sebelumnya, BMW telah membatasi sejumlah fitur baik perangkat keras maupun lunak dengan berbayar. Namun, hal ini justru mendapatkan banyak kritikan.