JAKARTA - Hyundai dikabarkan akan memperluas segmen kendaraan ramah lingkungannya dengan berencana hadirkan Extended Range Electric Vehicle (EREV) bergaya pikap untuk pasar Amerika Serikat (AS).
Dilaporkan Naver News Korea yang ditulis InsideEVs, Senin, 19 Agustus, pikap tersebut akan memiliki jangkauan lebih luas dengan powertrain lebih mumpuni.
Salah satu target yang harus dicapai oleh pikap ini adalah dapat menempuh jarak lebih dari 400 km sambil menarik beban hingga 4.000 kg. Dengan demikian, diperlukan teknologi baterai yang besar untuk bisa memenuhi target tersebut.
Pikap ini akan dibekali dengan sejumlah fitur yang sukses berada di pasaran. Selain itu, Hyundai sedang mengamati sejumlah pikap terlaris di pasar, salah satunya Tesla Cybertruck. Pabrikan mencoba mempelajarinya sehingga dapat menghasilkan produk yang berpotensi mendobrak pasar.
Ini juga sejalan dengan visi perusahaan yang ingin menjual 50.000 unit EREV mulai tahun 2029. Diharapkan pikap tersebut menjadi pendorong utama untuk capai target tersebut.
Kia juga telah menetapkan target EREV yang serupa sehingga ada kemungkinan merek ini akan merancang pikap versinya sendiri. Sayangnya, informasi mengenai kendaraan tersebut masih sangat terbatas.
BACA JUGA:
Sistem EREV memiliki kemiripan dengan hybrid karena memiliki mesin pembakaran internal dan baterai listrik. Namun, mesin ICE hanya digunakan sebagai daya tambahan dalam mengisi baterai dan menggerakkan motor listrik.
Karena baterai diisi dengan membakar bahan bakar saat mengemudi, tidak diperlukan pengisi daya terpisah. Selain itu, jarak berkendara hingga 1.000 km atau dua kali lipat dari EV saat ini.
Merek mewah yang dibawah naungan Hyundai Motor Group, Genesis berniat menghadirkan kendaraan dengan sistem ini dalam model GV80.
Grup pesaing seperti Stellantis juga mempertimbangkan opsi EREV pada kendaraan bermerek Jeep. Kemungkinan Stellantis akan menggunakan teknologi ini pertama kalinya pada model Ram Ramcharger dengan mesin 3,6 liter V6 yang kemungkinan akan diluncurkan pada akhir tahun ini.