JAKARTA - Diluncurkan pertama kalinya pada 2018 lalu, Hyundai Nexo muncul sebagai kendaraan berbahan bakar hidrogen pertama sekaligus menambah portofolio perusahaan dari Korea Selatan ini dalam menghadirkan kendaraan ramah lingkungan.
Mobil bergaya crossover ini baru hadir satu generasi saja sejak masa peluncurannya. Namun, Hyundai sadar bahwa mobil ini butuh pembaruan sehingga perusahaan berencana untuk menghadirkan generasi terbarunya.
Dilansir dari The Korean Car Blog, Senin, 27 Mei, generasi berikutnya dari Nexo terlihat lalu lalang berada di pusat penelitian dan pengembangan Hyundai di Korea Selatan. Pabrikan berencana menyelesaikan pengembangannya pada akhir tahun ini.
Nexo baru diharapkan dapat meningkatkan daya jualnya pada tingkat model yang dimodifikasi sebagian daripada model yang dimodifikasi seluruhnya seperti yang direncanakan semula.
Namun, karena produksi massal sistem sel bahan bakar hidrogen generasi ketiga tertunda secara internal, raksasa otomotif dari negeri ginseng ini diperkirakan akan tetap memasang teknologi generasi kedua pada model tersebut.
Ekspektasi Hyundai terhadap Nexo terbaru cukup tinggi. Mereka menargetkan akan memproduksinya tiga kali lebih banyak dari yang sekarang dan diperkirakan dapat menempuh jarak hingga 800 km.
BACA JUGA:
Selain itu, Hyundai juga menetapkan target agresif dalam meningkatkan daya jual serta memperkuat efisiensi sistem sel bahan bakar hidrogen diikuti oleh perluas infrastruktur pengisian daya dan volume ekspor.
Pabrikan berlogo “H” miring ini akan meluncurkannya secara berurutan di luar negeri, termasuk Amerika Serikat (AS) dan Eropa. Namun, Hyundai berencana memulai debut generasi terbaru Nexo di Korea Selatan pada kuartal pertama tahun 2025.
Sejak melakoni debutnya pada enam tahun lalu, penjualan mobil ini tergolong tidak terlalu buruk dengan 827 unit pada tahun debutnya, diikuti dengan 4.823 unit pada 2019, 6.459 unit di tahun 2020, 9.117 unit pada 2021, dan lampaui 10.000 unit untuk pertama kalinya pada 2022 lalu.