Bagikan:

JAKARTA - Produsen mobil sport mewah asal Italia, Ferrari digugat di Amerika Serikat oleh salah satu pemilik kendaraannya. Gugatan ini diajukan karena Ferrari dinilai gagal memperbaiki kendaraan yang berisiko mengalami kehilangan sebagian atau seluruh kemampuan pengereman.

Dilansir Reuters, 19 Maret, gugatan tersebut diajukan oleh Iliya Nechev, warga San Marcos, California, yang membeli Ferrari 458 Italia 2010 pada tahun 2020.

"hampir mengalami kecelakaan beberapa kali, kata Nechev.

Ia menyebut masalahnya karena rem Ferrari miliknya, tetapi dealer malah mengatakan rem tersebut normal dan dia harus bersikap "biasa saja dengan kejadian itu." 

Nechev mengatakan dia tidak akan membeli Ferrari itu jika dia tahu tentang masalah tersebut.

Sementara menurut catatan class action yang diajukan pada hari Senin, 18 Maret, di pengadilan federal San Diego, recall yang dilakukan Ferrari pada tahun 2021 dan 2022 untuk mengatasi kebocoran minyak rem hanyalah tindakan sementara. Hal tersebut malah membuat Ferrari dapat tetap menjual ribuan mobil dengan rem yang cacat.

Dalam gugatan juga menyebutkan bahwa satu-satunya perbaikan hanya mengganti master silinder yang rusak ketika kebocoran ditemukan.

"Ferrari secara hukum diwajibkan untuk mengungkapkan cacat rem sebagai cacat keselamatan yang diketahui dan gagal melakukannya," bunyi gugatan tersebut, yang meminta ganti rugi yang tidak ditentukan untuk pengendaranya.

Dalam sebuah pernyataan pada hari Selasa, 19 Maret, Ferrari tidak secara spesifik membahas gugatan tersebut tetapi mengatakan bahwa "prioritas tertinggi" mereka adalah keselamatan dan kesejahteraan para pengendara.

"Kami beroperasi sesuai dengan panduan keselamatan dan keamanan yang ketat untuk memastikan bahwa kendaraan kami selalu memenuhi spesifikasi homologasi," tambah Ferrari.

Diketahui, Ferrari mengeluarkan recall rem di beberapa negara termasuk Amerika Serikat dan China mulai Oktober 2021.

Recall di AS mencakup banyak model Ferrari, termasuk versi 458 dan 488, yang diproduksi selama hampir dua dekade.

Ferrari dan Bosch dari Jerman, pemasok suku cadang yang diduga cacat mengatakan masalah tersebut dapat terjadi akibat tutup reservoir minyak rem yang mungkin tidak berventilasi dengan baik, berpotensi menciptakan ruang hampa di dalam reservoir tersebut.

Dalam gugatan ini, tak hanya Ferrari tapi Bosch juga terdaftar sebagai terdakwa.