JAKARTA - Setelah mengumumkan kenaikan harga untuk Model Y di Amerika Serikat, Tesla juga berencana menaikkan harga pada model yang sama di sejumlah negara Eropa.
Mengutip dari laman ArenaEV, Selasa, 19 Maret, hal tersebut diutarakan di laman media sosial perusahaan. Untuk pasar Eropa, harga akan naik sebesar 2.000 euro mulai 22 Maret 2024, sementara di Amerika Serikat, kenaikan harga akan sebesar 1.000 euro mulai 1 April pada bulan yang sama.
Dalam postingan Tesla, tidak dijelaskan secara eksplisit alasan kenaikan harga di bulan Maret dan April, namun disebutkan bahwa semua model Model Y akan mengalami kenaikan harga, baik model entry level maupun long range.
Sementara, Elon Musk membalas salah satu komentar di bawah postingan tersebut, mengklarifikasi bahwa kenaikan harga diperlukan karena produksi kendaraan harus berjalan terus menerus untuk mencapai efisiensi, sementara permintaan konsumen bersifat musiman.
"Ini adalah masalah penting dalam manufaktur. Pabrik memerlukan produksi yang berkelanjutan untuk mencapai efisiensi, namun permintaan konsumen bersifat musiman," kata CEO Elon Musk.
BACA JUGA:
Kenaikan harga yang dijadwalkan pada April mendatang akan membuat harga entry-level Model Y Tesla naik dari harga awal 43.990 dolar AS (Rp691 juta) menjadi 44.990 dolar AS atau sekitar Rp707 juta.
Selain itu, varian teratas Performance yang berpenggerak all-wheel drive jika mengalami kenaikan yang sama akan menjadi 53.590 dolar AS atau sekitar Rp842 juta.
Kenaikan harga Tesla ini jadi menarik, mengingat beberapa kali mereka memangkas harga mobil listriknya untuk menarik minat konsumen, namun kini perusahaan tersebut menaikkan harganya kembali.