Bagikan:

JAKARTA - Di tengah peralihan global menuju era elektrifikasi, negara-negara berlomba-lomba menerapkan kebijakan inovatif guna mendorong pertumbuhan kendaraan listrik. Salah satunya adalah Thailand, yang dengan tegas memastikan diri sebagai pelaku utama dalam revolusi menuju nol emisi.

Baru-baru ini, pemerintah Thailand telah mengumumkan insentif yang menggiurkan bagi perusahaan untuk beralih ke Battery Electric Vehicle (BEV), khususnya untuk armada truk besar dan bus, guna mengoptimalkan bisnis mereka. Langkah ini bukan sekadar wacana, melainkan sebuah komitmen nyata dalam merumuskan masa depan berkelanjutan.

Menurut laporan Reuters, Kamis, 22 Februari, Thailand menawarkan hibah tunai kepada produsen sel baterai kendaraan listrik, dengan keyakinan bahwa kebijakan ini akan memperkuat posisi negara sebagai pusat manufaktur EV.

"Ini akan menggalakkan adopsi truk dan bus listrik secara signifikan, mengurangi polusi dari sektor transportasi dan manufaktur, serta mendukung upaya perusahaan menuju target net-zero mereka," ungkap pemerintah Thailand dengan mantap.

Dukungan pemerintah bukan hanya sebatas omong kosong. Mereka memberikan insentif berupa pengurangan pajak khusus kepada perusahaan yang memenuhi syarat, yang akan berlaku hingga Desember 2025. Pembeli kendaraan lokal akan mendapatkan potongan biaya dua kali lipat dari harga normal tanpa batasan, sementara pembelian kendaraan impor akan mendapat potongan hingga 1,5 kali lipat dari harga jual aslinya.

Selain itu, Thailand juga menargetkan transformasi 30 persen dari produksi tahunannya yang mencapai 2,5 juta kendaraan menjadi kendaraan listrik, sesuai dengan rencana pemerintah yang ambisius.

Langkah-langkah progresif ini telah menarik perhatian sejumlah besar produsen kendaraan listrik terkemuka, seperti BYD dan Great Wall Motor (GWM). Perusahaan-perusahaan seperti GWM bahkan telah berkomitmen untuk menggelontorkan investasi hingga 1,44 miliar dolar AS untuk membangun fasilitas produksi kendaraan terbaru di Thailand, memperkuat posisi Thailand sebagai pangkalan manufaktur kendaraan listrik yang semakin penting di kawasan tersebut.