Bagikan:

JAKARTA - Indonesia dinilai harus bisa menjadi market leader bagi perkembangan industri kendaraan listrik. Apalagi, Indonesia memiliki potensi besar untuk mewujudkan hal tersebut.

Kepala Staf Kepresidenan sekaligus Ketua Umum Perkumpulan Industri Kendaraan Listrik Indonesia (Periklindo) Moeldoko menyebut, ada dua hal yang bisa dilakukan terkait hal tersebut, yakni bermodalkan kerja sama dan pemberian insentif oleh pemerintah.

"Pertama, Inpres Nomor 5 itu intinya adalah bagaimana pemerintah memberikan dorongan sepenuhnya agar industri EV (electric vehicle) ini bisa bertumbuh dan berkembang dengan cepat," ujar Moeldoko kepada wartawan di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Jumat, 24 Februari.

"Tiga tahun berikutnya, muncul lagi Inpres, Inpres ini memberikan seperti mandatory atau perintah presiden kepada jajaran pemerintah pusat dan daerah untuk beralih dari mobil biasa menuju ke mobil listrik, ini ditingkat pemerintah, TNI dan Polri," tambahnya.

Selain itu, kata Moeldoko, pemberian insentif pun menjadi salah satu pemacu untuk percepatan perkembangan kendaraan listrik di Indonesia.

"Sebagai pemacu bagi masyarakat Indonesia untuk segera beralih dan diikuti kebijakan berikutnya, yaitu adanya insentif. Nah, insentif ini bisa memberi daya dorong atas bertumbuhnya industri-industri dalam negeri, karena begitu dikasih insentif, maka demand-nya meningkat, nah supply-nya dituntut, begitu supply-nya meningkat, maka ini akan menggerakkan ekosistem," katanya.

Moeldoko menilai, Indonesia masih sejajar dengan negara asing dalam hal perkembangan mobil listrik, sehingga masih memiliki waktu untuk segera melakukan percepatan.

"Kalau kita mau mengejar mobil ICE, sudah enggak bisa, sudah terlalu di depan, tetapi untuk mobil listrik ini, kita pada start yang sama dengan negara-negara lain, sehingga momentum ini harus diambil oleh putra putri Indonesia, kalau enggak, kita akan ketinggalan lagi, kita hanya sebagai follower lagi, kita nggak akan jadi leader," ungkapnya.

"Maka sekali lagi, ini sebuah kesempatan yang sangat baik untuk membangun industri mobil listrik di Indonesia. Kalau kita lengah, ya, maaf kita nanti hanya sebagai follower lagi, kita sebagai pengguna melulu gitu, kapan kita menjadi (leader) industri (kendaraan listrik)," jelasnya.

Terakhir, lanjut Moeldoko, dunia kendaraan listrik ini lama-lama seperti UMKM, sehingga sangat mudah bagi Indonesia untuk mempercepat perkembangan industri tersebut.

"Sepeda motor nanti seperti UMKM, percaya dengan saya, kalau itu semuanya ada di Indonesia, nanti baterai ada di Indonesia, motor ada di Indonesia, controller-nya ada di Indonesia dan semuanya bisa, kita akan jadi leader," pungkasnya.