Bagikan:

JAKARTA - Pada akhir Januari, Toyota kembali menghadapi masalah terkait kesalahan dalam sertifikasi mesin dieselnya, demikian disampaikan oleh Toyota Industries Corporation (TICO).

Dalam lanjutan kasus tersebut, Kementerian Transportasi Jepang bersiap untuk mengambil tindakan regulasi secepat mungkin bulan ini, menyusul ditemukannya kecurangan.

Dilansir dari Nikkei Asia, Kamis, 22 Februari, regulator diharapkan akan memberikan perintah kepada perusahaan-perusahaan yang memproduksi mesin, baterai, dan peralatan industri lainnya untuk mengambil langkah-langkah preventif guna mencegah terulangnya pelanggaran semacam ini.

Langkah tersebut tidak hanya berlaku bagi merek Toyota, tetapi juga untuk anak perusahaan Toyota Motor Corporation (TMC) lainnya, seperti Hino Motors dan Daihatsu Motor.

Selain mempertimbangkan pencabutan sertifikasi mesin ekskavator buatan Toyota Industries, Kementerian juga sedang menyiapkan tindakan serupa terhadap dua model mesin forklift yang melanggar dengan sangat serius.

Sepuluh kendaraan di seluruh dunia, termasuk enam di antaranya dari Jepang, dilaporkan menggunakan mesin yang bermasalah ini. Pabrikan menegaskan bahwa mesin dan kendaraan yang terdampak masih memenuhi standar keluaran kinerja mesin.

Ada tiga jenis mesin yang terdampak, mulai dari 1GD yang digunakan pada model Land Cruiser Prado, HiAce, Hino Dyna, Hilux, hingga Fortuner yang diproduksi oleh Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN).

Selanjutnya, mesin dengan jenis 2GD juga terkena dampak, digunakan pada model Hilux dan Innova, sementara F33A yang terdampak digunakan pada mobil Land Cruiser 300 dan Lexus LX500d.