Bagikan:

JAKARTA - Daihatsu, produsen otomotif Jepang yang telah terbukti melakukan skandal manipulasi uji tabrak beberapa waktu lalu memutuskan untuk menangguhkan seluruh kegiatan produksi dalam negeri di Jepang hingga akhir Januari 2024.

Menurut lansiran Nikkei Asia, Selasa, 26 Desember, produsen tidak bisa memberikan kepastian mengenai waktu pengiriman atau produksi dari kendaraannya dan telah menghentikan perakitannya di seluruh pabriknya di Jepang.

Diberhentikannya produksi tersebut memberikan dampak yang besar bagi ribuan pemasoknya. Menurut firma riset kredit Teikoku Databank Ltd., lebih dari 8.000 perusahaan di Jepang yang memasok produk atau layanan kepada Daihatsu, dengan menghasilkan penjualan tahunan gabungan sekitar 2,2 triliun yen (kisaran Rp237,8 triliunan).

Pabrikan yang bermarkas di Osaka, Jepang, ini telah memulai negosiasi kompensasi dengan beberapa pemasoknya. Disebutkan bahwa perusahaan telah menghentikan pesanan suku cadang sebagai bahan baku produksi mereka.

Tidak hanya suku cadang dan material kendaraan, Daihatsu juga sedang berdiskusi dengan serikat pekerja mengenai gaji karyawan yang terdampak masalah ini selama penghentian produksi kendaraan.

Diketahui terdapat kejanggalan dalam 64 model dan 3 mesin yang diproduksi oleh Daihatsu, termasuk model yang saat ini berada dalam masa perakitan maupun telah dihentikan produksinya.

Di Indonesia, Astra Daihatsu Motor (ADM), telah merespons kasus ini dengan menindaklanjuti prosedur sertifikasi sekaligus berkomitmen dalam mengutamakan keselamatan konsumen. Meskipun demikian, mereka memastikan bahwa kendaraannya tetap aman sesuai dengan regulasi yang berlaku.

Dengan demikian, pihak ADM akan menangguhkan sementara pasar ekspor serta menunggu konfirmasi dari otoritas di negara tujuan ekspor.