Bagikan:

JAKARTA - Kabar mengejutkan datang dari Ford menjelang akhir tahun ini, di mana hanya separuh dealer mereka di Amerika Serikat yang siap menjual mobil listrik (EV) pada tahun 2024. Artinya, sekitar 1.550 dari total 3.100 dealer memilih absen menjual dari lini Mustang Mach-E dan kawan-kawan.

Keputusan ini kontras dengan Buick, merupakan divisi dari General Motors yang justru memberi ultimatum "jual EV atau tutup". Akibatnya, hampir setengah dealer Buick memilih "pensiun" dini. Namun, Ford mengambil pendekatan berbeda. Mereka membiarkan dealer menilai sendiri kelayakan pasar dan berinvestasi untuk infrastruktur EV sesuai kebutuhan.

"Tingkat adopsi EV berbeda-beda di seluruh negeri, dan kami percaya dealer memahami pasar mereka yang terbaik," ujar Marty Gunsberg, juru bicara Ford, dikutip dari Carbuzz, 26 Desember.

Ia juga memastikan, meski separuh dealer absen, 86% penduduk AS tetap berada dalam jarak 32 kilometer dari dealer Ford EV.

Meski begitu, kekhawatiran tetap mencuat. California dan negara bagian "hijau" lainnya diprediksi masih mendominasi penjualan EV Ford, sementara negara bagian seperti Dakota mungkin masih kurang antusias. Ditambah lagi, harga EV yang relatif mahal serta penjualan F-150 Lightning yang lesu belakangan ini membuat dealer was-was terhadap investasi besar untuk infrastruktur seperti charger DC cepat dan pelatihan staf.

Dampak nyata langsung terlihat pada produksi F-150 Lightning. Akibat penjualan yang tak sesuai harapan, Ford telah mengumumkan memangkas setengah produksinya menjadi 1.600 unit per minggu mulai Januari 2024.

Survei juga menunjukkan hampir separuh dealer khawatir strategi EV dan model penjualan baru justru akan menurunkan profitabilitas mereka.