JAKARTA - Tesla akhirnya menghapus klausul dari perjanjian pemesanan Cybertruck. Diberitakan VOI sebelumnya, produsen mobil listrik asal AS ini menetapkan aturan bahwa pemilik Cybertruck tidak dibolehkan menjual mobil itu kembali dengan cepat.
Ada syarat dan ketentuan perjanjian pemesanan kendaraan tersebut yang tertulis di situs resmi Tesla, menyatakan bahwa pelanggan yang membeli harus setuju untuk tidak menjualnya kembali dalam tahun pertama sejak tanggal pengiriman.
Dalam klausul itu, jika pemilik menjual Cybertruck kepada pihak ketiga tanpa persetujuan, dikenakan sanksi berupa uang ganti rugi sebesar 50.000 dolar AS atau sekitar Rp784,9 juta.
Kabar ini menjadi perbincangan hangat, terutama di kalangan pelanggan yang telah menantikan Tesla Cybertruck dengan sabar.
Namun, dilansir dari laman InsideEVs, Jumat, 17 November, seluruh bagian yang mengancam tindakan hukum terhadap pemilik Cybertruck di masa mendatang telah dihapus dari Perjanjian Pemesanan Kendaraan Bermotor Cybertruck di Amerika Serikat yang dimiliki oleh Tesla.
"Hanya Untuk Cybertruck: Anda memahami dan mengakui bahwa Cybertruck akan dirilis terlebih dahulu dalam jumlah terbatas. Anda setuju bahwa Anda tidak akan menjual atau mencoba menjual Kendaraan dalam tahun pertama setelah tanggal pengiriman Kendaraan Anda," demikian pernyataan dalam klausul yang direvisi oleh Tesla.
Tesla Cybertruck memang memiliki permintaan tinggi, dengan perkiraan reservasi mencapai 2 juta unit. Kondisi ini tentu menjadi peluang menguntungkan bagi pemilik awal yang ingin menjualnya kembali.
BACA JUGA:
Namun, patut diingat bahwa sikap Tesla ini bukanlah yang pertama kalinya terjadi, karena beberapa produsen mobil lain juga telah menerapkan klausul serupa dalam proses pemesanan mereka. Contohnya, Porsche 911 S/T 2024 yang baru disewakan hanya untuk tahun pertama, untuk mencegah penjualan kembali dengan harga yang lebih tinggi. Ford pun pernah menggugat aktor selebriti dan pegulat John Cena saat ia menjual Ford GT generasi keduanya.