Gara-gara Tabrakan dengan Mobil Pemadam, GM Cruise Terpaksa Menarik 50% Armada Robotaxi
Taksi Otonom. ( Dok. Cruise)

Bagikan:

JAKARTA - Departemen Kendaraan Bermotor California (DMV) telah memerintahkan kendaraan otonom yang dioperasikan oleh unit General Motors Cruise di San Francisco dan meminta perusahaan tersebut untuk menarik setengah armada Robotaxi dari jalanan.

Keputusan ini diambil oleh DMV setelah kecelakaan yang sangat ramai diberitakan antara Chevrolet Bolt tanpa pengemudi dan salah satu mobil pemadam kebakaran kota tersebut. Mobil pemadam tersebut sedang merespons keadaan darurat, sehingga melewati persimpangan jalan, seperti dilaporkan Reuters, 21 Agustus.

Cruise juga disebut telah menyetujui pengurangan armada sebesar 50% dan tidak akan memiliki lebih dari 50 kendaraan tanpa pengemudi yang beroperasi di siang hari dan 150 kendaraan tanpa pengemudi yang beroperasi pada malam hari.

Perkembangan terbaru ini datang kurang dari sebulan setelah Komisi Utilitas Publik California memberikan izin kepada Waymo dan Cruise yang dimiliki oleh GM untuk menambah lebih banyak taksi tanpa pengemudi di jalan raya.

Cruise juga telah mengeluarkan pernyataan dengan hasil penelitia awal. Menurut Cruise, banyak hal yang terlihat normal bagi kendaraan otonom, tetapi juga ada beberapa faktor yang menambah kompleksitas kejadian ini.

Dalam rilis perusahaan, Cruise menyebut bahwa kendaraan otonom dengan jelas dapat mengidentifikasi kendaraan darurat seketika begitu kendaraan darurat itu muncul, hal ini konsisten dengan desain ekspektasi keamanan dasar mereka.

Namun, perlu dicatat bahwa identifikasi visual menjadi lebih sulit di batasan persimpangan khusus ini - baik untuk manusia maupun kendaraan otonom - karena sangat tertutup oleh bangunan, yang berarti objek di sekitar sudut tidak dapat terlihat sampai mereka benar-benar sangat dekat dengan persimpangan tersebut. Jadi, kemampuan kendaraan untuk merencanakan jalur terganggu oleh mobil pemadam kebakaran yang bergerak ke jalur berlawanan sehingga bisa melintasi lampu merah.

Cruise juga yakin mobil tersebut mengenali kemungkinan tabrakan, mengurangi kecepatannya, tetapi tidak dapat menghindari kontak. Bolt otonom ini dapat mendeteksi sirene darurat. Mobil seharusnya menggunakan informasi ini untuk "beroperasi dengan aman di sekitar kendaraan darurat dan kejadian yang menyertainya."

Cruise juga mengklaim bahwa armadanya mengalami sekitar 168.000 interaksi dengan kendaraan darurat selama tujuh bulan pertama mereka diperbolehkan beroperasi.

"Kami menyadari bahwa kami akan selalu menghadapi situasi yang menantang, itulah mengapa perbaikan terus-menerus menjadi pusat pekerjaan kami. Kami akan terus bekerja sama dengan regulator dan departemen kota untuk interaksi dengan kendaraan darurat untuk mengurangi kemungkinan kejadian seperti ini terjadi lagi," kata Cruise.

Sementara itu, DMV menyatakan bahwa keselamatan publik dalam perjalanan adalah prioritas utama dari regulasi-regulasi yang mereka buat.

DMV juga memberikan peringatan tegas kepada Cruise akan menangguhkan atau mencabut izin pengujian jika kendaraan-kendaraan ini terbukti menjadi "risiko yang tidak wajar bagi keselamatan publik."