Bagikan:

JAKARTA - Mercedes-Benz, sebagai salah satu pabrikan terdepan dalam menghadapi era elektrifikasi, menghadirkan berbagai varian model EV dan hybrid bagi para pelanggan setianya, termasuk plug-in hybrid (PHEV) dan mild-hybrid.

Namun, di tengah upayanya untuk menghadirkan teknologi hybrid terdepan, Mercedes-Benz menghadapi masalah pada model GLC 300 2023 di AS.

Administrasi Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional (NHTSA) tengah menyelidiki masalah yang dihadapi oleh GLC 300 2023. Masalah ini terkait dengan sistem mild-hybrid 48V, yang menyebabkan lampu peringatan mesin menyala dan kendaraan tidak dapat dinyalakan.

Dilansir dari Carscoops pada Selasa, 1 Agustus, NHTSA menerima petisi yang mengeluhkan kecacatan pada sistem mild-hybrid GLC 300. Seorang pengguna melaporkan bahwa mesin mati secara tiba-tiba saat mengemudi dan tidak dapat dihidupkan kembali selama lebih dari 90 menit, meskipun telah dicoba berulang kali. Setelah itu, kendaraan dapat dihidupkan kembali dan berjalan normal, namun masalah ini muncul kembali sebanyak tiga kali. Saat masalah terjadi, kendaraan memiliki total jarak tempuh sekitar 3.800 km.

Beberapa pengguna GLC 300 2023 lainnya juga melaporkan masalah serupa, menurut seorang manajer servis Mercedes-Benz.

Penyelidikan sedang berlangsung dan akan menentukan apakah diperlukan penarikan kembali. Jika iya, sekitar 8.000 unit kendaraan di AS mungkin harus diperbaiki.

Perlu dicatat bahwa ini bukan masalah pertama yang menimpa model GLC 2023. Sebelumnya, GLC mengalami penarikan kembali akibat masalah pompa bahan bakar pada GLC 300 2021-2023, GLC 43 2021-2023, dan AMG GLC 63 2021 pada awal Juli.