Bagikan:

JAKARTA - Salah satu kelemahan utama mobil listrik saat ini adalah jarak tempuhnya terbatas sementara untuk yang jarak tempuh cukup jauh pengisian dayanya agak lama karena kapasitas baterainya juga besar. Namun, Porsche mengklaim telah menyelesaikan masalah ini dengan mengembangkan teknologi baru yang memungkinkan mobil listrik mereka memiliki jangkauan hingga 1300 Km dan waktu untuk pengisian daya baterai hanya butuh 15 menit.

Dilansir Carbuzz, Senin, 15 mei, Porsche tengah mengembangkan teknologi baterai yang sangat canggih yang dapat memperpanjang jarak tempuh mobil listriknya. Ini jelas menjadi terobosan besar dalam industri mobil listrik karena hampir dua kali lipat jangkauan mobil listrik umum saat ini.

Bersamaan dengan itu, Porsche juga mengembangkan teknologi pengisian daya yang sangat cepat yang memungkinkan mobil listrik mereka dapat sepenuhnya terisi daya hanya dalam waktu 15 menit. 

3

 

Sistem baterai Taycan Turbo S 2019 dengan jarak tempuh (WLTP) 524 – 570 km. (Dok. Porche)

Sejak tahun 2021, Porsche telah melakukan investasi besar-besaran dalam pengembangan baterai mobil listrik dengan bermitra dengan Customcells dengan peluncuran produksi sel baterai berkinerja tinggi di Weissach Development Centre.

Dalam waktu dekat dua mobil listrik terbaru Porsche Taycan Cross Turismo dan Porsche Taycan Sport Turismo juga segera diluncurkan.

Kedua mobil ini akan didukung oleh teknologi baru yang dikembangkan Porsche demi memberikan pengalaman mengemudi yang berbeda dan mengesankan bagi penggemar mobil listrik. Kedua mobil listrik baru ini diharapkan akan membuat Porsche menjadi pesaing serius bagi produsen mobil listrik lain serta merombak industri otomotif.

Sebelumnya, Dr. Falko Schappacher, Direktur Komersial dan Teknik pada Pusat Penelitian Baterai MEET di Universitas Munster, menyebut jika anoda silikon dapat meningkatkan kapasitas baterai sepuluh kali lipat dan memungkinkan waktu pengisian daya kurang dari 15 menit. Namun itu bawa masalah, silikon dapat mengembang hingga 300% saat menyerap litium, jadi dapat merusak elektroda dan mengurangi masa pakai atau usia baterai.

Terbaru Dr. Stefanie Edelberg, Insinyur Spesialis Sel Baterai di Porsche Engineering, dalam ruang media Porsche, menyatakan terobosan besar telah ditemukan dengan baterai solid-state. Dengan menggunakan matriks elektrolit padat sebagai pengganti elektrolit cair yang ditempatkan di separator, alhasil baterai tidak hanya jadi lebih ringan tetapi juga lebih kompak. Dan kekurangan cairan akan membuat mereka lebih stabil serta meminimalisir bahaya kebakaran.

Teknologi ini dilaporkan akan meningkatkan kepadatan energi hingga 50% dan menghasilkan waktu pengisian daya yang jauh lebih cepat.

“Baterai solid-state berbasis lithium (SSB) dipandang sebagai alternatif serius untuk baterai lithium-ion," katanya.

Lebih lanjut ia juga mengatakan, untuk komponen baterai masa depan, penggunaan nikel akan lebih meningkat, sementara kobalt dan mangan justru menurun. Hal ini dikarenakan nikel lebih menjanjikan untuk kapasitas pengisian cepat.