Bagikan:

JAKARTA - Pabrikan otomotif asal Jepang, Toyota baru-baru ini mengungkapkan lebih dari 2,15 juta data kendaraan konsumen bocor ke publik di Jepang selama satu dekade.

Kejadian ini tepatnya berlangsung dari November 2013 hingga April 2023. Insiden ini muncul ketika Toyota berupaya untuk mendorong konektivitas kendaraan untuk layanan seperti teknologi otonom dan fitur berbasis kecerdasan buatan.

Dilansir dari Nikkei Asia, Jum'at, 12 Mei, disebutkan kebocoran ini terkait dengan kesalahan seputar penyimpanan cloud. Informasi yang bocor berupa lokasi kendaraan serta nomor identifikasi perangkat kendaraan.

Konsumen yang terdampak pada kasus ini ialah yang mendaftar ke layanan T-Connect mulai 2012 sampai 17 April lalu. Selain itu, pemilik kendaraan pengguna G-Link yang disematkan pada mobil Lexus juga terdampak.

Toyota sendiri telah meminta maaf atas kejadian ini dan berjanji akan memperkenalkan sistem untuk memantau pengaturan cloud secara rutin. Toyota menjelaskan bahwa insiden ini murni kesalahan manusia.

Meskipun demikian, beruntung tidak ada laporan penyalahgunaan data yang disebabkan karena kebocoran informasi konsumen tersebut.

Toyota juga mengatakan akan menyelidiki kasus ini dan melatih karyawan mereka agar memeriksa secara menyeluruh mengenai pengaturan penanganan data.