Bagikan:

JAKARTA - Turnamen Palermo Ladies Open terancam tanpa kehadiran petenis nomor dua dunia Simona Halep. Pemerintah Italia memutuskan untuk menerapkan wajib karantina 14 hari untuk orang-orang yang datang dari Rumania dan Bulgaria di tengah pandemi COVID-19.

Menteri Kesehatan Italia Roberto Speranza, Jumat, 24 Juli, mengatakan, orang yang telah berada di Rumania dan Bulgaria pada 14 hari terakhir akan dikarantina pada saat kedatangan di Italia. Langkah ini dilalukan untuk mencegah impor kasus COVID-19.

Palermo akan menandai event tenis profesional pertama untuk WTA maupun ATP Tour sejak awal Maret. Pertandingan dijadwalkan berlangsung di lapangan tanah liat di ibu kota Sisilia itu mulai 3 Agustus.

Direktur turnamen Oliviero Palma mengatakan panitia penyelenggara telah menulis surat mendesak kepada Speranza. Ia meminta pengecualian bagi pemain tenis yang ambil bagian dalam event tersebut.

"Ketentuan itu akan menghukum pemain seperti (petenis Rumania) Simona Halep, peringkat dua dunia dan juara bertahan Wimbledon, tidak akan ambil bagian di turnamen Palermo sama sekali," kata Palma dalam satu pernyataan yang dikutip dari Antara.

Italia adalah negara pertama di Eropa yang sangat terpukul oleh COVID-19 namun jumlah infeksi baru setiap hari yang dilaporkan hanyalah sebagian kecil dari yang terlihat pada akhir Maret. Negeri Spaghetti telah mencatat lebih dari 35.000 kematian dari virus tersebut.

Palermo akan menerapkan tindakan pencegahan kesehatan yang ketat dan semua pemain akan menjalani tes COVID-19 sebelum mereka datang, pada saat kedatangan dan setiap empat hari berikutnya.

"Kami yakin bahwa protokol kesehatan yang diadopsi oleh WTA sangat ketat untuk menjamin keselamatan dan kesehatan bukan saja atlet, tapi juga semua berbagai pekerja yang terlibat dalam event tersebut," kata Palma.

"Saya tegaskan bahwa semua syarat dan jaminan yang dibutuhkan untuk memberi pengurangan bagi semua petenis yang datang dari Rumania atau Bulgaria sudah ada, untuk menghindarkan mereka dari karantina dan karenanya mengundurkan diri dari turnamen."