Jadi Pemain Kualifikasi Pertama yang Juarai Grand Slam, Pakaian Raducanu Bakal Dipajang di Hall of Fame
EmmaRaducanu (Instagram @EmmaRaducanu)

Bagikan:

JAKARTA - Pakaian Emma Raducanu saat meraih kemenangan di US Open akan ditampilkan di Tennis Hall of Fame setelah petenis Inggris berusia 18 tahun itu menjadi pemain kualifikasi pertama yang menjuarai Grand Slam.

Raducanu mengalahkan petenis Kanada Leylah Fernandez pada laga final di Flushing Meadows awal bulan ini, dan menjadikannya wanita Inggris pertama yang memenangi gelar tunggal turnamen utama selama 44 tahun, peringkatnya pun naik 128 tingkat ke peringkat 22 dunia setelah kemenangannya.

"Petenis legendaris: dipertahankan," cuit Tennis Hall of Fame melalui Twitter pada Senin, 27 September.

"Terima kasih, @EmmaRaducanu, telah menyumbangkan pakaian #USOpen yang berkesan untuk koleksi ITHF!", demikian laporan Antara.

Selanjutnya, Raducanu akan bermain dalam turnamen pertamanya sejak memukau dunia tenis di Flushing Meadows setelah mendapatkan tiket wildcard guna mengikuti turnamen WTA 1000 di Indian Wells bulan depan.

"Juara US Open 2021 dan bintang Tur WTA yang lagi naik daun Emma Raducanu telah dianugerahi wildcard untuk mengikuti BNP Paribas Open, yang merupakan turnamen gabungan ATP Masters 1000 dan WTA 1000 yang akan diadakan pada 4-17 Oktober 2021 di Indian Wells Tennis Garden," kata penyelenggara turnamen ini.

Masuknya Raducanu ke turnamen Indian Wells, yang acap dianggap "turnamen utama yang kelima", akan membuat dia bersaing memperebutkan 1.000 poin peringkat dan mungkin membuatnya mendapatkan kesempatan lolos ke Final WTA di Guadalajara akhir musim nanti.

Raducanu memasuki undian Indian Wells sehari setelah petenis nomor satu dunia Ash Barty mengundurkan diri dari turnamen ini, demikian pula dua mantan juara turnamen ini, Naomi Osaka dan Serena Williams.

Raducanu yang menjuarai US Open tanpa kehilangan satu set pun, naik lebih dari 100 peringkat ke peringkat 22 dunia sejak sukses perdananya dalam menjuarai sebuah turnamen Grand Slam. Dia kini menjadi petenis nomor satu Inggris.

Pertenis belia ini pekan lalu mengaku sedang mencari pelatih baru setelah menyatakan tidak lagi dilatih mantan pemain Piala Davis Andrew Richardson. Keputusan ini dia buat agar merengkuh sukses WTA Tour lebih banyak lagi.