Stadion Ikonik Vicente Calderon yang Kini Tinggal Kenangan
Estadio Vicente Calderon (Twitter @develez77)

Bagikan:

JAKARTA - Jumat, 3 Juli kemarin, menandai hari terakhir pembongkaran Estadio Vicente Calderon, stadion yang menjadi rumah bagi Atletico Madrid selama 51 tahun. 

Gol pertama dicetak oleh Luis Aragones pada hari pelantikan Estadio Vicente Calderon pada 2 Oktober 1966, dan gol terakhir oleh Angel Correa pada 21 Maret 2017, hanyalah awal dan akhir dari apa yang terjadi selama lebih dari setengah abad dalam sejarah Atletico Madrid. 

Dari cepatnya Paulo Futre yang menyusuri sayap, penampilan luar biasa Leivinha dan Luis Pereira serta hasrat tinggi Diego Simeone, para penggemar Atletico dimanjakan di stadion ikonik ini dengan kualitas yang mereka miliki.

Selama di Vicente Calderon, Los Colchoneros memainkan 1.227 pertandingan, memenangkan 775 di antaranya dan mencetak 2308 gol. Mereka hanya kalah 195 kali. 

Jose Luis Martinez-Almeida, walikota Madrid sekaligus penggemar Atletico, tidak bisa menahan emosinya ketika menanggapi tentang pembongkaran Vincente Calderon. Melalui media sosial Twitter ia berkicau tentang stadion ikonik. 

"Berapa kali saya menderita, menangis dan tertawa di sini, kadang-kadang semua dalam pertandingan yang sama," tulisnya.

"Ada hal-hal yang melebihi nilai sepak bola. Calderon akan selalu dikaitkan ke memori dan jantung Madrid." 

Ini bukan pertama kalinya Martinez-Almeida secara terbuka menunjukkan perasaan bercampurnya tentang sepak bola dan, pada kesempatan ini, selamat tinggal yang tulus dari kota yang memiliki stadion yang bersejarah.

Estadio Vicente Calderon dibongkar untuk dijadikan taman dengan nama Park Atletico Madrid. Proses pembongkaran stadion ini kali pertama dimulai akhir Januari 2019. 

Saat itu, tak ingin rumput-rumput stadion dibuang, para fans menyempatkan datang ke sana dan mengabadikan rumput tersebut dan menjualnya sebagai suvenir. Pada akhir musim 2016-2017, Atletico juga mengizinkan para penggemar untuk mengambil kursi stadion setelah laga terakhir Los Colchoneros di Liga Champions.

Setelah bagian akhir dekonstruksi selesai, semua yang tersisa dari Vicente Calderon adalah kenangan fantastis dan nostalgia tentang apa yang dulu dan sekarang masih ada dari sebuah tim yang menakjubkan.