Presiden Meksiko Andres Obrador Kejar Dugaan Korupsi Tiga Pendahulunya
Manuel Obrador (Twitter/@lopezobrador_)

Bagikan:

JAKARTA - Setelah membersihkan institusi kepolisian, Presiden Andres Manuel Lopez Obrador kini mengincar banyak pejabat pemerintahan terdahulu soal keterlibatan mereka dalam korupsi. Tak ada pengecualian. Bahkan tiga mantan presiden Meksiko, Felipe Calderon, Carlos Salinas, dan Enrique Pena Nieto turut jadi sasaran.

Pendalaman ini dilakukan menyusul pengakuan Emilio Lozoya, saksi kunci dalam kasus suap dan pencucian uang besar di Meksiko. Lozoya adalah mantan Kepala Eksekutif Petroleos Mexicanos (Pemex), sebuah perusahaan minyak nasional Meksiko.

Lewat salinan dokumen deklarasi 63 halaman milik Lozoya, Obrador mengirim ancaman bagi para pendahulunya. "Mereka harus mengembalikan uangnya," kata Obrador, dikutip Reuters, Jumat, 21 Agustus.

Dalam dokumen tersebut, Lozoya menuduh Felipe Calderon, Carlos Salinas, hingga Enrique Pena Nieto terlibat dalam kasus korupsi. Tak hanya itu. Nama mantan Menteri Keuangan Meksiko Luis Videgaray juga terseret.

Bulan lalu, Lozoya sempat diekstradisi dari Spanyol. Lozoya kemudian didakwa menerima suap dan melakukan pencucian uang. Meski membantah, Lozoya kemudian membeberkan peran pejabat lain dalam korupsi.

Obrador pun meminta Kejaksaan Agung untuk menyelidiki kasus tersebut dengan serius. Obrador mengatakan kasus tersebut menjadi titik penting pemberantasan korupsi di Meksiko.

Mantan Presiden Meksiko Calderon, lewat kicauan di Twitter membantah tuduhan tersebut. Ia mengatakan hal itu sebagai hal konyol. Sementara, Pena Nieto maupun Videgaray masih belum berkomentar atas tuduhan tersebut.