Bagikan:

JAKARTA - Sesumbar setelah membantai juara Liga Premier 2019-2020, Liverpool empat gol tanpa balas Kamis pekan lalu, Manchseter City malah tumbang di kandang Southampton. Tapi, seorang manajer biasanya punya alasan. Apa Itu?

Setelah kalah 0-1 dalam laga pekan ke-33 Liga Inggris tanpa penonton di tengah pandemi COVID-19 di Stadion St. Mary's, Minggu, 5 Juli malam, Guardiola memberikan pembelaan. Kata dia, sulit untuk mengalahkan tim yang 10 pemainnya menghuni area kotak penaltinya sendiri hampir di sepanjang laga.

"Kami bermain sangat baik memperlihatkan karakter dan kemauan menang hingga akhir,"

Manajer Manchester City, Pep Guardiola
 

"Dengan 10 pemain Southampton di area penaltinya sendiri, sulit," tambah mantan pelatih Bayern Munich dan Barcelona seperti dinukil dari laman resmi Man City.

Statistik pertandingan memperlihatkan anak-anak asuhan Guardiola mengendalikan lebih dari 73 persen penguasaan bola sepanjang laga. Mereka juga melepaskan tak kurang dari 26 percobaan tembakan, yang sayangnya tak satu pun membuahkan hasil.

Sebaliknya, kendati tak punya banyak kesempatan, Che Adams cukup cermat membaca kecerobohan kiper Ederson Moraes. Ia melepaskan tembakan spekulasi terukur tak jauh dari lingkaran tengah lapangan untuk mencetak gol kemenangan The Saints.

"Pertandingan ini layaknya skenario yang kerap terjadi musim ini, satu kesalahan dan lawan menghukum kami," ujar Guardiola.

"Sesudahnya, kami menciptakan banyak kesempatan, tetapi seperti saya bilang mereka punya 10 pemain yang berdiri menghadang bola," katanya menegaskan.

Sesungguhnya, ucapan Guardiola bukannya tanpa bukti. Penyerang tersubur Southampton, Danny Ings, saja sampai turun membantu lini pertahanan timnya dalam laga tadi malam. Ia bahkan melakukan satu sapuan krusial untuk menghalau tembakan Raheem Sterling di depan gawang tuan rumah.

Dengan hasil ini, Man City tetap di posisi kedua klasemen dan tertinggal 23 poin dari sang juara Liverpool. The Reds yang menang 2-0 atas Aston Villa semakin berpeluang untuk mengambil alih rekor margin akhir musim terbesar yang dimiliki The Citizens dengan 19 poin pada 2017-2018.