JAKARTA - Pagebluk COVID-19 berdampak besar terhadap beberapa sektor di Indonesia. Salah satunya adalah kegiatan olahraga yang harus dihentikan demi mencegah penyebaran virus mematikan tersebut.
Sepak bola dinilai menjadi satu di antara yang paling terdampak pagebluk. Kompetisi Liga 1 dan Liga 2 harus dihentikan. Klub menderita karena tak ada pemasukan, sementara pemain harus rela gaji mereka dipotong.
Namun, secercah harapan muncul. Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) dan PT Liga Indonesia Baru rencananya melanjutkan kompetisi Liga 1 dan Liga 2 pada September atau Oktober mendatang. Rencana PSSI itu mendapat dukungan penuh dari Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI).
"Saya paham, di masa pagebluk COVID-19 PSSI merupakan salah satu induk cabang olahraga yang merasakan pukulan paling berat. Kebangkitan kompetisi sepak bola akan menjadi sinyal kebangkitan Indonesia di masa pagebluk ini," ujar Ketua KONI, Marciano Norman, saat bertatap muka dengan Ketua PSSI, Mochamad Iriawan, Selasa 16 Juni.
BACA JUGA:
Ketua KONI menyakini, kembali berjalannya kompetisi sepak bola nasional menjadi kabar baik bagi banyak orang. Tak hanya klub, pelatih dan pemain, tetapi juga beberapa pihak yang terlibat di dalamnya. Diakui Marciano, sepak bola sudah masuk ke area sport industry.
"Berputarnya aktivitas olahraga (sepak bola) memberikan satu nafas pada sebuah kelompok besar, karena yang ikut kegiatan sepak bola ini kan banyak rangkaiannya," tuturnya.
Pada kesempatan yang sama, Ketum PSSI Mochammad Iriawan memberikan apresiasi terhadap dukungan KONI. PSSI, kata Iriawan, siap bekerja keras mewujudkan harapan pemerintah dan masyarakat demi memberikan prestasi terbaik.