Tahukah Kamu, Indonesia Rugi Rp3 Triliun Jika Kompetisi Sepak Bola Terhenti
Ilustrasi (Foto: Dok. Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Sinyal positif bergulirnya kompetisi sepak bola di Tanah Air dipastikan dalam sebuah video conference yang digelar pada Kamis sore, 12 Agustus kemarin. Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan menyatakan bahwa hajatan sepak bola terbesar di dalam negeri itu bakal kembali dimulai setelah vakum selama satu setengah tahun akibat pandemi COVID-19.

“Kompetisi Liga 1 akan dimulai pada 27 Agustus mendatang,” katanya.

Guna menyokong aktivitas olahraga terpopuler di Indonesia tersebut, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) menyanggupi untuk menjadi sponsor utama Liga 1 selama satu musim, yakni untuk periode 2021/2022.

Hal tersebut ditegaskan langsung oleh Direktur Utama BRI Sunarso. Menurut dia, sepak bola tidak hanya memberikan masyarakat efek sosial semata, tetapi juga dampak ekonomi yang cukup besar.

“Sebagai perusahaan BUMN, BRI terus menciptakan value, baik economic value maupun social value kepada seluruh stakeholders, utamanya kepada masyarakat,” ujarnya.

Bahkan dalam hitungan Sunarso, potensi ekonomi yang hilang akibat ketiadaan kompetisi sepak bola mencapai nilai triliunan rupiah.

“Kerugian ekonomi dari terhentinya sepak bola di dalam negeri terbilang jumbo, jumlahnya mencapai Rp2,7 triliun hingga Rp3 triliun per tahun,” tutur dia.

Angka tersebut disampaikan oleh bos BRI mengutip studi yang dilakukan oleh Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Universitas Indonesia (LPEM UI) pada Juni tahun lalu.

“Selain itu terdapat 24.000 orang yang terlibat secara langsung dalam industri sepak bola nasional,” tegasnya.

Untuk itu, melalui BRI Liga 1, Sunarso ingin kembali mengangkat aktivitas perekonomian di industri sepak bola yang selama ini terhenti sejak awal 2020.

“Melalui partisipasi BRI dalam mendukung secara langsung diharapkan dapat menggerakan perekonomian nasional, khususnya agar industri sepak bola nasional, termasuk UKM, UMKM dan turunannya seperti usaha konveksi jersey sepak bola, penjual suvenir, dan penjual pernak-pernik tim sepak bola bisa kembali bergeliat,” jelas dia.

“Disamping untuk memperkuat brand image BRI di mata masyarakat luas, melalui Liga 1 juga akan menjadi sarana yang efektif dan efisien untuk mengkomunikasikan layanan dan produk BRI. Semoga dengan bergulirnya kompetisi sepakbola dapat memberikan manfaat sebaik-baiknya bagi bangsa, negara, dan juga masyarakat,” tutup Sunarso.