Jadi Sponsor Liga 1, BRI Selamatkan Nasib 24.000 Orang yang Bergantung Hidup di Industri Sepak Bola
Ilustrasi (Foto: Dok. Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BRI) Sunarso memastikan bahwa perseroan siap menjadi sponsor utama (title sponsor) kompetisi sepak bola tertinggi di Tanah Air, yakni BRI Liga 1 untuk musim 2021/2022.

Hal tersebut dia sampaikan dalam konferensi pers yang disiarkan secara virtual bersama dengan Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) dan juga pihak penyelenggara kompetisi, yakni PT Liga Indonesia Baru hari ini.

“Kami menyampaikan apresiasi atas kepercayaan yang diberikan kepada BRI untuk turut mendukung kemajuan sepak bola nasional,” ujarnya, Kamis, 12 Agustus.

Menurut Sunarso, kontribusi ini dinilai cukup strategis dalam menopang aktivitas ekonomi masyarakat. Pasalnya, terdapat puluhan ribu orang yang bergantung hidup dari adanya penyelenggaraan kompetisi sepak bola di dalam negeri.

“Mengutip hasil riset Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Universitas Indonesia (LPEM UI), ternyata kerugian ekonomi dari terhentinya kompetisi sepakbola di dalam negeri mencapai Rp2,7 triliun sampai dengan Rp3 triliun pertahun. Selain itu terdapat 24.000 orang yang terlibat secara langsung dalam industri sepak bola nasional,” tuturnya.

Sunarso menambahkan, atas dasar tersebut perseroan sebagai entitas usaha milik negara merasa harus mengambil langkah strategis demi menggerakan kembali kompetisi sepak bola demi mendukung upaya pemerintah dalam memulihkan ekonomi nasional.

“Melihat pengaruh ekonomi yang cukup besar tersebut , BRI memandang perlu untuk mendukung sepakbola nasional,” tegasnya.

Lebih lanjut, bos bank terbesar di dalam negeri itu juga mengungkapkan jika pihaknya mempunyai motivasi sosial dengan menjadi sponsor Liga 1.

“Melalui bergulirnya kompetisi kami berharap akan mempermudah PSSI untuk memilih pemain tim nasional, sehingga mampu mengangkat prestasi sepakbola Indonesia di kancah internasional. Jadi, kompetisi memang harus digulirkan,” jelasnya.

Untuk diketahui, kompetisi sepak bola Indonesia mengalami kevakuman pasca merebaknya pandemi COVID-19 sejak awal tahun lalu. Tercatat, pesta olahraga dengan penggemar paling banyak ini sudah tidak menjalankan kompetisi selama satu setengah tahun.

Desakan untuk menggelar agenda tahunan sepak bola tersebut semakin menguat menyusul kompetisi serupa telah digelar di beberapa negara tetangga dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat dan tanpa kehadiran penonton di stadion.

“Semoga dengan bergulirnya kompetisi sepakbola dapat memberikan manfaat sebaik-baiknya bagi bangsa, negara, dan juga masyarakat,” tutup Sunarso.