JAKARTA - Operator Indonesian Basketball League (IBL) dan pihak klub sepakat untuk memulai lagi kompetisi pada 4 September mendatang. Babak final dijadwalkan berakhir paling lambat 5 Oktober 2020.
IBL dan klub juga akan mempersiapkan melanjutkan musim 2020 dengan format yang telah disiapkan, mulai dengan babak play-off hingga final.
Keputusan ini diambil dalam rapat virtual antara IBL dengan manajer seluruh klub. Dalam rapat juga disepakati bahwa penyelenggaraan akan lebih baik dilakukan di satu kota dengan mempertimbangkan berbagai kondisi yang berkembang saat ini.
Kota yang dipilih antara DKI Jakarta dan Yogyakarta. Namun, keputusan akhir akan ditentukan dengan terus melihat situasi terkini hingga hari pelaksanaan dimulainya lanjutan kompetisi IBL.
"Keputusan di satu kota ini diambil karena faktor keamanan dan juga efisiensi pembiayaan,"
Wacana lain adalah dengan melanjutkan kompetisi dengan hanya pemain lokal. Proses mendatangkan pemain asing yang bakal sulit menjadi bahan pertimbangan, seperti prosedur kedatangan. Selain itu, IBL dan para klub juga memperhatikan faktor utama yaitu keselamatan.
"Tentunya semaksimal mungkin IBL mempersiapkan hal-hal yang diharuskan, termasuk dokumen panduan pelaksanaan, termasuk dokumen latihan yang sudah diselesaikan," kata Junas.
Ia menegaskan, lanjutan kompetisi IBL baru akan berjalan setelah mendapat izin dari federasi dan juga pemerintah. Untuk itu, operator IBL akan terus memantau perkembangan.
BACA JUGA:
Sudah Buat Protokol Latihan
Dalam kesempatan yang sama, manajemen IBL mengaku telah menyusun panduan protokol latihan di tengah kenormalan baru. Protokol itu juga sudah diserahkan kepada Perbasi untuk mendapat pandangan dan persetujuan.
IBL berkoordinasi dengan pihak rumah sakit yang jadi mitra kerja. Selain itu, penyusunan protokol itu juga memperhatikan referensi dari FIBA, WHO dan pemerintah yang sudah diterbitkan sebelumnya.
Protokol tersebut mencakup panduan untuk pemain saat menuju tempat latihan, persiapan serta melakukan latihan, dan setelah latihan. Setiap klub juga diminta untuk memonitor ketat kondisi kesehatan pemain, termasuk melakukan tes sebelum latihan.
"Jika telah mendapat tanggapan, klub boleh melakukan latihan. Tentunya dengan mengacu pada protokol tersebut," ujar Junas.