Bagikan:

JAKARTA - FA berjanji untuk menggunakan 'pendekatan akal sehat ketika berhadapan dengan pemain yang menunjukkan dukungan terhadap gerakan seperti Black Lives Matter selama pertandingan.

Pada hari Senin, 1 Juni, FIFA mengeluarkan pernyataan yang mendesak liga-liga di seluruh dunia untuk berhati-hati sebelum menghukum para pemain atas perilaku mereka di tengah kemarahan global setelah kematian George Floyd.

Pesan dari badan pengelola sepak bola tersebut datang setelah Asosiasi Sepak Bola Jerman (DFB) mengatakan akan memeriksa insiden akhir pekan lalu untuk melihat apakah sanksi lebih lanjut terhadap protes pemain diperlukan.

Pemain Borussia Dortmund, Jadon Sancho diganjar kartu kuning karena merayakan gol dengan memperlihatkan kaos bertuliskan 'Keadilan untuk George Floyd', sementara Weston McKennie Schalke mengenakan ikat pinggang dengan slogan yang sama dan Marcus Thuram berlutut setelah mencetak gol untuk Borussia Monchengladbach.

Insiden itu terjadi setelah berita tentang Floyd, seorang pria kulit hitam yang meninggal setelah lehernya dicekik dengan menggunakan lutut seorang polisi kulit putih ketika ditahan di Minneapolis. Insiden ini memicu kerusuhan sipil yang meluas di Amerika Serikat.

Pesepak bola di Inggris termasuk Paul Pogba dan Marcus Rashford telah mengeluarkan seruan anti-rasisme dalam beberapa hari terakhir dan tim-tim seperti Liverpool dan Chelsea berlutut selama sesi latihan.

FA kini berjanji tidak akan serta merta menghukum pemain atas setiap protes di lapangan bahkan jika mereka melanggar aturan permainan.

"FA sangat mengutuk diskriminasi dalam bentuk apa pun dan telah berusaha untuk memastikan bahwa sepak bola di Inggris beragam dan inklusif dalam beberapa tahun terakhir," kata badan pengatur sepak bola Inggris yang dilansir dari Soccerway, Rabu, 3 Juni.

"Di mana perilaku atau gerakan apa pun di lapangan yang mungkin merupakan pelanggaran Laws of the Game harus dinilai, mereka akan ditinjau berdasarkan kasus per kasus dengan pendekatan yang masuk akal dan pemahaman konteks mereka.

"Kekuatan sepak bola dapat meruntuhkan penghalang di seluruh komunitas dan kami tetap berkomitmen untuk menghapus semua bentuk diskriminasi dari seluruh permainan yang kita cintai."

Liga Premier, ditangguhkan pada bulan Maret karena pagebluk COVID-19, akan dilanjutkan pada 17 Juni.