Julian Nagelsmann: Pelatih Termahal dalam Sejarah Sepak Bola dengan Klausul Pelepasan Rp437,4 Miliar
Julian Nagelsmann (Instagram @julian.nagelsmann)

Bagikan:

JAKARTA - Dengan diumumkannya Julian Nagelsmann sebagai pelatih anyar Bayern Munich untuk musim depan, pria Jerman itu kini menjadi pelatih termahal dalam sejarah olahraga. Raksasa Bavaria membayar 25 juta euro (Rp437,4 miliar) untuk melepaskan Nagelsmann dari kontrak di RB Leipzig.

Angka ini melampaui Andre Villas-Boas, yang menelan biaya 15 juta euro (Rp262,4 miliar) ketika direkrut Chelsea dari Porto pada 2011. Padahal, saat Nagelsmann dibeli RB Leipzig dari Hoffenheim pada 2019, banderolnya cuma 5 juta euro.

Lalu, siapa sebetulnya Nagelsmann? Melansir MARCA, Rabu, 28 April, pada usia 19 tahun, karier bermain Nagelsmann diakhiri dengan cedera lutut. Diagnosis saat itu, jika Nagelsmann terus bermain, dia akan membutuhkan lutut buatan pada saat berusia 40 tahun.

"Saya pikir saya bisa bermain, saya percaya diri untuk mencapainya, jika saya harus mengevaluasi diri saya dari sudut pandang pelatih, saya pikir saya tidak akan menjadi pemain top, tetapi saya memiliki cukup bakat untuk bermain sepak bola profesional," Nagelsmann menjelaskan.

Lalu, Thomas Tuchel membuka pintu pelatihan untuk anak muda ini. Pada tahun 2006, Nagelsmann bermain untuk Augsburg di mana Tuchel sebagai pelatihnya. Dan setelah menderita cedera lutut, dia ditawari pekerjaan sebagai pemandu bakat klub ini.

"Tuchel terkesan dengan pekerjaan saya sebagai pemandu bakat, itu adalah langkah pertama dalam karier saya dan saya senang," tambahnya.

"Saya tidak menganggap dia mentor saya karena hubungan kami terlalu pragmatis."

Hanya saja,  sejauh ini, Nagelsmann hanya memenangkan satu trofi dan itu datang di level junior. Pada muism 2013/14 tim Hoffenheim asuhannya memenangkan Bundesliga U-19.

Namun, keberhasilan inilah yang mendorong klub untuk mempromosikannya menjadi pelatih tim senior pada usia 28 tahun, yang menjadikannya pelatih termuda di Bundesliga.

Setelah bertahun-tahun berjuang keras di Bundesliga, Hoffenheim menghadapi ancaman degradasi. Ketika itulah mereka mendatangkan Nagelsmann, sebuah langkah yang tampaknya sangat fokus pada masa depan di Bundesliga 2.

Namun, Nagelsmann mampu menyeret tim ini dari dekat degradasi ke tempat aman. Mereka akhirnya menyelesaikan musim dengan tujuh poin di atas zona degradasi.

Pada usia 33 tahun, Nagelsmann menjadi pelatih termuda yang pernah mencapai semifinal Liga Champions saat memimpin RB Leipzig pada 2019/20. Dia akan berusia 34 pada bulan Juli dan menjadi pelatih termuda Bayern Munich.

Sesungguhnya, Bayern Munich mendekati Nagelsmann selama masa Pep Guardiola bersama klub, menawarinya peran melatih tim B. Dia menolak, tetap bersama Hoffenheim. Dan ketika RB Leipzig datang memanggil, dia menggambarkannya sebagai 'langkah logis'.

Namun, Bayern Munich tampaknya selalu berada di peta jalan kepelatihan Nagelsmann. Dia mengonfirmasi bahwa sebenarnya dia akan tinggal di Munich sejak 2017.

"Istri dan anak saya akan tinggal di Munich, kami memiliki keluarga di kota dan itu rumah kami," tambahnya dalam wawancara dengan Eurosport.

"Saya sangat bahagia dalam hidup saya, tetapi melatih Bayern akan membuat saya lebih bahagia."