<i>Subhanallah</i>, Laga Leicester Vs Crystal Palace Dihentikan Sesaat untuk Beri Kesempatan Fofana Berbuka Puasa
Wesley Fofana (Instagram @@Wesley_Fofanaa)

Bagikan:

JAKARTA - Pada Senin malam, Leicester City mengambil langkah besar menuju kualifikasi Liga Champions musim depan. Pasukan Brendan Rodgers bangkit dari ketinggalan satu gol untuk mengalahkan Crystal Palace 2-1 di Stadion King Power. Ini artinya, The Foxes sekarang unggul tujuh poin dari tempat kelima West Ham.

Kelechi Iheanacho yang sedang on fire mencetak gol kemenangan yang menakjubkan di menit ke-80 setelah Timoty Castagne menyamakan gol babak pertama Wilfried Zaha.

Itu memang masih jauh dari performa terbaik Leicester musim ini. Namun, mereka tetaplah tim yang lebih baik pada malam itu dan pantas mendapatkan tiga poin.

Selain Ihenacho, ada pemain lain yang layak mendapat sorotan. Bek tengah muda Wesley Fofana mampu bermain penuh selama 90 menit setelah dalam laga kontra West Brom akhir pekan lalu digantikan pada menit ke-62.

Ditariknya Fofana dari lapangan oleh Rodgers pada kesempatan itu adalah untuk memungkinkannya berbuka puasa. Sebagai muslim yang taat, pemain Prancis ini tetap menjalankan ibadah puasa Ramadan.

Adapun saat melawan Palace, bek Leicester itu membatalkan puasanya di menit ke-34. Pertandingan sengaja dihentikan beberapa saat untuk memberi kesempatan kepada Fofana minum di pinggir lapangan.

Kemampuan pria Prancis untuk bermain dengan standar tinggi sambil mematuhi tradisi puasa Islam selama bulan suci patut mendapat banyak pujian.

Usai kemenangan atas West Brom, Rodgers pun memuji performa Fofana baik dalam latihan maupun di lapangan permainan selama periode Ramadan.

"Ini luar biasa. Jika Anda memikirkan penampilannya di semifinal Piala FA (lawan Southampton pada 19 April, red), di mana dia belum makan sepanjang hari dan kemudian dia merasakan makanan pertama saat laga 15 menit tersisa, dan kemudian sama hari ini, dengan kick-off pukul 8 malam, dia tidak makan sepanjang hari atau minum dan dia masih bisa tampil ke level itu," kata bos Leicester, menurut Leicester Mercury.

"Saya telah bekerja dengan banyak pemain dengan pengabdian pada keyakinan mereka dan bagi banyak orang hal itu memberi mereka kekuatan. Dia menemukan kekuatan luar biasa untuk terus bermain dan berlatih selama Ramadan. Dia adalah bakat khusus dan pemain besar bagi kami," pungkas sang pelatih.