Bagikan:

JAKARTA - Model majalah dewasa asal Rusia, Victoria Bonya, dibayangi hukuman serius menyangkut pengkhianatan atas negaranya sendiri.

Kasus ini terjadi setelah wanita yang juga presenter televisi ini memberikan dukungan kepada petinju Ukraina, Oleksandr Usyk.

Dikutip dari NationalWorld.com pada Senin, 30 Desember 2024, diketahui bahwa Bonya memberikan dukungan kepada Usyk saat laga melawan Tyson Fury. Padahal, sang presenter cantik ini merupakan warga negara Rusia.

Situasi menjadi ramai setelah Victoria Bonya yang punya 11 juta pengikut di Instagram mengunggah foto dirinya di pinggir ring di Riyadh, Arab Saudi, pada 21 Desember 2024. Dalam foto itu terlihat Bonya berpose sambil memegang sabuk juara Usyk.

"Pertarungan yang layak, Usyk berhasil mempertahankan sabuknya. Itu pantas dihormati!" tulis Victoria Bonya mengiringi unggahannya.

Foto yang diunggah sang model nyatanya justru memicu seruan dari publik Rusia agar melakukan investigasi pengkhianatan negara.

Sebagian menuduh Victoria Bonya mendukung pihak Ukraina di tengah situasi politik yang tengah tegang dengan Rusia.

Lantaran unggahan tersebut, publik Rusia juga dilaporkan tengah mengupayakan kasus hukum melalui jaksa di Moskow.

Namun, setelah kritik meluas di media sosial, Victoria Bonya memilih menghapus unggahannya dan memberikan klarifikasi pada 23 Desember 2024.

"Saya menerima banyak panggilan dan komentar. Teman-teman, saya telah tinggal di Eropa selama 12 tahun, tetapi saya selalu mendukung Rusia dan presidennya. Jangan katakan saya mengkhianati negara saya," tulisnya di media sosial.

Terlepas dari unggahan Bonye yang menyeretnya pada tuduhan sebagai pengkhianat negara, situasi Rusia dan Ukraina saat ini memang masih belum kondusif.

Di sisi lain, Oleksandr Usyk merupakan figur kontroversial bagi Pemerintah Rusia. Meskipun lahir di Crimea yang dahulu bagian dari Uni Soviet, Usyk dikenal sebagai pendukung kuat Ukraina.

Ia bahkan membawa bendera Brigade Azov, kelompok yang dianggap sebagai organisasi teroris oleh Kremlin, saat timbang badan sebelum pertandingan.

Tak ayal situasi ini menjadi salah satu hal sensitif di tengah situasi tegang kedua negara.