Tenteng Senapan Mesin Otomatis, Petinju Kelas Berat Ukraina Siap Pukul 'KO' Tentara Rusia
Petinju kelas berat Ukraina, Oleksandr Usyk, menyatakan siap berperang melawan Rusia. (Instagram/@usykaa)

Bagikan:

JAKARTA – Petinju kelas berat Ukraina, Oleksandr Usyk, tak mau ketinggalan dalam membela negaranya yang diserang Rusia. Dengan seragam tentara lengkap dan menenteng senapan mesin, dia ikut bertempur lawan tentara Rusia.

Usyk sebenarnya dalam persiapan jelang pertandingan ulang lawan petinju Inggris, Anthony Joshua. Namun, dia memilih untuk kembali ke Ukraina pada pekan lalu. 

Sebelumnya, Usyk mengunggah video emosional untuk membantah anggapan dirinya terbang ke Inggris karena ingin menghindari perang. Setelah itu, sang atlet muncul dengan foto dirinya sudah mempersenjatai diri dengan senapan mesin otomatis.

"Beberapa (media) menulis mengenai saya yang melarikan diri. Tidak benar, saya ada perjalanan kerja dan sekarang saya kembali. Saya di rumah," kata Usyk dilansir Daily Star.

"Teman-teman, kita perlu bersatu dan mengatasi ini, karena kita dihadapkan dengan kesulitan yang luar biasa," lanjutnya.

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, memang meminta agar siapa pun siap turun ke medan perang. Dia berharap warga Ukraina bergabung dengan tentara dan wajib mengangkat senjata.

Usyk bukan petinju Ukraina pertama yang siap menghadapi musuh di garis paling depan. Kakak-beradik mantan pentinju kelas berat Ukraina, Vitali Klitschko dan Wladimir Klitschko, juga sudah siap bertempur melawan agresi Rusia.

"Saya benar-benar digelayuti emosi dan saya sangat prihatin dengan negara saya dan orang-orang kami. Teman-teman kita harus menghentikan perang ini dan kita harus melakukannya bersama-sama," kata Usyik.

Petinju kelas berat Ukraina, Oleksandr Usyk, tengah membawa senapan mesin otomatis. (Daily Star)
Petinju kelas berat Ukraina, Oleksandr Usyk (tengah kanan), membawa senjata mesin otomatis. (Foto: Daily Star)

Sementara itu, duel Usyk dan Joshua kemungkinan tetap akan digelar. Namun, penyelenggaraannya tak akan bisa sesuai dengan jadwal mengingat situasi di Ukraina masih memanas.

Eddie Hearn, selaku promotor pertandingan itu, juga mengkhawatirkan hal tersebut. Meski demikian, dia tetap berharap invasi Rusia tak akan menunda duel antara Usyk dengan Joshua yang kemungkinan digelar di London atau Arab Saudi.

"Saya terus mendapat pertanyaan ini dan saya merasa agak buruk mengatakan, sejauh yang saya ketahui, kami melanjutkan pertarungan," katanya dinukil dari Mirror.