Bagikan:

JAKARTA - Klub sepak bola asal Rusia, Spartak Moscow mengaku kecewa dengan keputusan FIFA dan UEFA yang secara sepihak mencoret timnas maupun klub domestik Rusia dari seluruh kompetisi yang bernaung di bawah dua badan sepak bola tersebut.

Alasan kuat dicoretnya timnas dan klub domestik Rusia dari sejumlah kompetisi dianggap sebagai bentuk sanksi dari invasi yang dilakukan negara pimpinan Presiden Vladimir Putin itu terhadap Ukraina.

Menyikapi hal itu, Spartak Moscow mengungkap kekecewaan mereka. Melalui akun Twitter resmi klub mereka menyebut keputusan yang diambil UEFA tidak adil, karena klub sepak bola tak memiliki hubungan langsung dalam konflik yang tengah terjadi antara Rusia dan Ukraina.

“Keputusan yang mengecewakan,” tulis Spartak Moscow di Twitter, Selasa, 1 Maret.

“Kami percaya bahwa olahraga, bahkan di masa-masa paling sulit harus bertujuan untuk membangun hubungan baik dan tidak mencederainya."

“Kami akan fokus pada kompetisi domestik dan berharap ada pencapaian perdamaian,” demikian pernyataan Spartak Moscow.

FIFA dan UEFA sendiri resmi menjatuhkan skors kepada tim nasional maupun klub Rusia dari segala ajang di bawah naungan dua badan sepak bola itu pada Senin, 28 Februari lalu.

Keputusan itu merupakan respons FIFA dan UEFA atas invasi militer Rusia di Ukraina. Soal penerapan skors, dua badan sepak bola ini juga belum bisa memastikan sampai kapan larangan bertanding itu diterapkan.

"FIFA dan UEFA hari ini telah memutuskan bersama bahwa semua tim Rusia, baik tim perwakilan nasional maupun klub, akan ditangguhkan dari partisipasi dalam kompetisi FIFA dan UEFA hingga pemberitahuan lebih lanjut," kata badan sepakbola dunia dan Eropa itu dalam pernyataan bersama seperti dikutip AFP.

Keputusan UEFA ini kemudian jelas membuat Spartak Moscow harus terdepak dari babak 16 besar Liga Europa. Padahal sebelumnya, mereka sudah dijadwalkan untuk bertanding menghadapi RB Leipzig pada 11 dan 17 Maret mendatang.