JAKARTA - Pemain Turki, Aykut Demir, menolak memakai kaus bertuliskan 'No War' jelang duel di Divisi Dua Liga Turki antara Erzurumspor kontra Ankaragucu pada akhir pekan kemarin. Saat itu, dia menggunakan ban kapten Erzurumspor yang membuatnya mendapat sorotan banyak pihak.
Jelang laga dimulai, para pemain kedua tim memang menggenakan kaus bertuliskan 'Savasa Hayir No War'. Ini merupakan bentuk aksi solidaritas penolakan invasi yang dilakukan Rusia terhadap Ukraina.
Namun, Demir memutuskan untuk tidak menggunakan kaus tersebut. Pemain berusia 33 tahun itu kemudian memberikan penjelasan setelah mendapatkan banyak kritikan dan terancam sanksi dari klub.
"Ribuan orang meninggal setiap hari di Timur Tengah. Saya juga merasa sedih. Saya berbagi kepedihan dengan orang yang tak bersalah," katanya kepada Football Anatolia, seperti dilansir Fanatik.
"Mereka yang mengabaikan penganiayaan di sana (Timur Tengah) melakukan hal-hal ini ketika datang ke Eropa. Saya tak suka memakai kaus karena itu tidak dibuat untuk negara-negara itu," lanjutnya.
BACA JUGA:
Aksi solidaritas untuk Ukraina sudah terjadi sejak Rusia melancarkan invasi. Sejumlah klub di Eropa menunjukkan dukungan mereka untuk warga Ukraina dengan kaus yang menyuarakan penolakan perang. Hal ini rutin dilakukan jelang pertandingan di mulai.
FIFA dan UEFA mengumumkan pada Senin, 28 Februari, bahwa Tim Nasional Rusia dan klub dari Negara Beruang Merah telah disanksi dari semua kompetisi yang mereka helat. Sanksi ini berlaku hingga pemberitahuan lebih lanjut.
UEFA juga sudah menyampaikan, perhelatan Final Liga Champions 2022 yang sejatinya digelar di Saint Petersburg, Rusia, digeser ke Paris. Sementara klub Rusia, Spartak Moskow, sudah didiskualifikasi dari perhelatan Liga Europa. (Muhammad Wirawan Kusuma)