JAKARTA - Setelah mengalahkan petinju Jerman Dominic Boesel dengan KO pada ronde keempat akhir pekan ini di Ontario, California, petinju Meksiko Gilberto Ramirez Sanchez segera meminta kesempatan untuk menghadapi Dmitry Bivol.
"Semua orang tahu saya ingin Bivol. Berhenti menghindar dan tanda tangani kontrak. Saya datang untukmu dan sabuk itu. Saya pantas melawanmu. Saya lebih kuat dan lebih pintar," kata juara kelas berat ringan Asosiasi Tinju Dunia itu dikutip dari Marca, Rabu, 18 Mei.
Namun, dalam daftar kemungkinan lawan Bivol berikutnya ada kandidat lain dari hierarki yang lebih tinggi. Adapun duelnya melawan Zurdo Ramirez akan dipertimbangkan petinju Rusia di kemudian hari.
“Pertarungan melawan Gilberto Ramirez juga menarik bagi saya, tapi itu bukan pilihan pertama saya. Saya ingin memperebutkan lebih banyak sabuk terlebih dahulu. Tapi mungkin itu akan menjadi pilihan kedua yang bagus,” katanya dalam wawancara kepada BoxingScene.
Saat ini, kemungkinan paling menarik bagi tim yang melatih Bivol adalah memberinya pertandingan ulang melawan Canelo Alvarez. Tetapi, jika pertarungan itu terwujud, itu harus kembali di divisi kelas berat ringan.
"Kita bisa membicarakan soal (penurunan berat badan) itu," kata Bivol kepada The DAZN Boxing Show.
Sekarang, perhatian terbesar Bivol bukanlah dalam memilih lawan berikutnya di atas ring, tetapi dalam menemukan cara untuk menenerima uang yang diperolehnya dari kemenangan atas Canelo.
BACA JUGA:
Seperti kebanyakan orang Rusia lainnya, sanksi yang dijatuhkan oleh komunitas internasional atas invasi tentara yang dipimpin oleh Vladimir Putin di wilayah Ukraina telah menghalangi oarang-orang ini untuk mengakses uang mereka di bank. Sejauh ini, belum ada cara yang dapat diambil selain menunggu tanpa kepastian.
Dalam hal ini, satu-satunya alternatif bagi Bivol adalah dia bertarung tanpa dibayar atau berhenti bertinju sampai konflik perang berakhir.