Bagikan:

JAKARTA - Manchester United kembali menelan kekalahan memalukan 3-0 saat menjamu Tottenham Hotspur di pertandingan Premier League Inggris di Stadion Old Trafford, Sabtu, 29 September 2024 dini hari WIB. Babak belur di kandang sendiri menjadikan manajer Erik ten Hag terancam pemecatan.

Lagi, MU mendapat malu di hadapan pendukung yang tampak marah dan kecewa atas performa buruk tim. Bahkan mereka untuk ke sekian kalinya meninggalkan stadion sebelum laga berakhir. Hal yang sangat jarang dilakukan fans yang memiliki kesetiaan tinggi terhadap MU.

Namun pendukung The Red Devils sudah beranjak meninggalkan tempat duduk saat pemain Tottenham Dominic Solanke mencetak gol ketiga yang mengubah skor menjadi 3-0. Ini untuk kali kedua mereka melakukan hal sama. Sebelumnya, suporter sudah pergi saat MU dipermalukan LIverpool dengan skor sama, 3-0.

Sikap fans menjadi sinyal kuat MU untuk mengambil keputusan terkait nasib Ten Hag. Hasil mengecewakan itu tidak menutup kemungkinan membuat Ten Hag tak lagi mendapat dukungan dari klub.

Apalagi, Sir Jim Ratcliffe, pemilik sama minoritas klub, sudah ingin memecat Ten Hag begitu kompetisi musim lalu selesai. Hanya Ten Hag akhirnya diselamatkan setelah MU juara Piala FA. Mereka tidak hanya mengalahkan rival satu kota, Manchester City, 2-1, tetapi juga menunjukkan penampilan mengesankan.

Setelah batal memecatnya, Ten Hag juga diizinkan membeli pemain untuk menambah kekuatan tim. Hanya, dia diberi syarat membeli pemain di bawah usia 25. Syarat itu memang dipenuhi saat Ten Hag mendatangkan Joshua Zirkzee Leny Yoro hingga bek Matthijs de Ligt.

Namun MU malah hancur-hancuran saat mengawali kompetisi. Mereka sudah tiga kali menelan kekalahan, termasuk dihajar Tottenham 3-0. Kekalahan itu menjadikan posisi Ten Hag berada di ujung tanduk.

Bahkan The Sun menyebut kini Ten Hag menjadi manajer yang paling berpeluang diberhentikan dibandingkan yang lain di Premier League. Tak hanya itu, deretan kandidat pengganti Ten Hag pun sudah dibeberkan.

Dari antara sejumlah nama memang muncul sosok anyar, yaitu asisten manajer Ruud van Nistelrooy yang bergabung dalam jajaran pelalih di awal musim. Kehadiran eks penyerang MU ini disebut-sebut telah membawa perubahan pada skuat. Tidak kurang legenda klub Cristiano Ronaldo menyebut Van Nistelrooy berperan penting dalam membangun tim.

Selain Van Nistelrooy, ada eks manajer timnas Inggris Gareth Southgate yang masih menganggur selepas mengundurkan diri usai Euro 2024. Sejumlah kandidat berikutnya masih sama dan sudah pernah disebut seperti Thomas Tuchel, Graham Potter, Kieran McKenna dan Roberto De Zerbi.

Meski diterpa rumor pemecatan, namun Ten Hag tetap yakin dirinya tidak akan diberhentikan. Eks pelatih Ajax Amsterdam ini dengan percaya diri menepis spekulasi tersebut.

"Saya tak memikirkan soal pemecatan. Kami sudah memutuskan untuk tetap bersama. Pemilik [klub], staf, pemain dan saya sendiri. Kami sudah memutuskannya dan bersikap apa yang harus kami lakukan. Kami semua tahu ini butuh waktu. Yang jelas kami masih berada di halaman buku yang sama," ucap Ten Hag.

Ten Hag memastikan dirinya harus melakukan evaluasi secara menyeluruh dari tim asuhannya. Dia menyoroti gawang Andre Onana yang sudah kebobolan saat laga baru berjalan tiga menit. Hal yang sungguh tidak wajar bagi klub sebesar MU bila kemasukan gol cepat.

"Kebobolan di menit kedua atau ketiga jelas berpengaruh pada kepercayaan diri pemain. Apalagi itu gol yang seharusnya tidak perlu terjadi. Kami memang tidak cukup bagus dan kami harus menerima kenyataan itu. Jadi, kami harus lebih baik di laga mendatang. Kami harus fokus dan melakukan lebih baik lagi," kata Ten Hag lagi.

Sementara, manajer Tottenham Ange Postecoglou mengaku puas dengan penampilan tim. Menurut dia tim sudah makin konsisten, terutama setelah kekalahan 1-0 dari Arsenal dalam The North London Derby di Liga Premier.

"Menurut saya kami menunjukkan penampilan yang mengesankan. Kami mengawali laga dengan sangat baik dan mencetak gol bagus. Bahkan kami seharusnya sudah bisa menambah dua atau tiga gol lagi," kata Postecoglue.

"Tim lawan memang kemudian mendapat tekanan, terutama setelah ada pemainnya yang mendapat kartu merah. Setelah insiden itu, kami sepenuhnya menguasai permainan. Penampilan anak-anak sungguh luar biasa," ucapnya.

Di laga itu, MU tidak disangka sudah kebobolan di menit ketiga. Berawal dari aksi bek defender Micky van de Ven yang membawa bola dari lapangan tengah. Dia kemudian memasuki area pertahanan MU dan melepaskan umpan silang yang disambut Brennan Johnson. Tanpa kesulitan dia membobol gawang Onana.

Unggul 1-0 menjadikan Tottenham kian bersemangat menekan tuan rumah yang bermain sangat buruk. Dalam posisi tertinggal, MU malah kehilangan kapten Bruno Fernandes. Di menit 42, Fernandes melakukan pelanggaran keras terhadap James Maddison sehingga wasit langsung mengeluarkan kartu merah.

Kehilangan sang kapten menjadikan permainan MU kian kacau. Tottenham pun memanfaatkan situasi itu dengan baik. Meski belum bisa menambah gol saat babak pertama usai, namun mereka mampu mengendalikan permainan di babak berikutnya.

Gelandang Dejan Kulusevski sukses memperbesar keunggulan Tottenham saat babak kedua baru berjalan dua menit. Ini untuk kedua kalinya gawang MU kebobolan di menit-menit awal pertandingan. Kulusevski sendiri menyelesaikan assit dari Johnson yang mengubah skor menjadi 2-0.

Selanjutnya Solanke memantapkan keunggulan The Lilywhites di menit 77. Gol tercipta saat terjadi kemelut di depan gawang. Bermula dari sepak pojok yang disambut Pepe Sarr dengan sundulan. Bola kemudian jatuh dan mengarah ke Solanke yang segera melepaskan tendangan keras ke gawang MU.

Skor berubah 3-0 untuk Tottenham dan bertahan hingga laga usai. Kemenangan itu membawa Tottenham naik ke peringkat delapan dengan poin 10. Sedangkan MU yang memiliki poin tujuh kian terpuruk di papan bawah. Mereka menduduki peringkat 12 dan hanya unggul empat poin dengan tim yang berada di zona degradasi.