Bagikan:

JAKARTA - Nasionalisme dan patriotisme menjadi sorotan saat manajer sementara Inggris Lee Carsley membawa tim mengalahkan Irlandia 2-0 di pertandingan League B Grup 2 UEFA Nations League di Stadion Aviva, Dublin, Sabtu, 7 September 2024 malam WIB.

Carsley yang seorang Irlandia mengalami dilema. Sebagai seorang Irlandia, Carsley sudah pasti tidak akan menyanyikan lagu kebangsaan Inggris, "God Save The King". Sebelumnya saat Ratu Elizabeth yang berkuasa, lagunya tentu saja "God Save The Queen".

Tidak hanya Carsley tetapi FA pun menghadapi dilema. Ironisnya, Ketua Umum FA tak lain, putra kerajaan Inggris, Pangeran William. Lebih dari itu, sang pangeran yang memiliki gelar Prince of Wales pun merupakan pewaris takhta kerajaan.

Namun sang pangeran hanya bisa menyaksikan manajer timnas tak menyanyikan lagu kebangsaan. Ya, Carsley yang menggantikan Gareth Southgate untuk sementara waktu yang seorang Irlandia tentu menolak menyanyikannya. Apalagi, dalam kariernya sebagai pemain, dirinya membela timnas Irlandia.

Tak hanya menolak menyanyikan God Save The King, Carsley yang sebelumnya manajer timnas Inggris U-21 juga tak menyanyikan lagu kebangsaan Irlandia. Ini sebagai bentuk penghormatan dia karena menangani The Three Lions.

"Sebagai seorang Inggris dan seorang patriot, menurut saya menyanyikan lagu kebangsaan merupakan hal yang penting. Saya sangat bangga dan senang menyaksikan pemain dan manajer menyanyikannya," kata Harry Redknapp, mantan pemain dan manajer asal Inggris.

"Tak peduli Anda berasal dari mana. Saat Anda menangani timnas Inggris, Anda seharusnya menyanyikannya," ujar dia lagi seperti dikutip The Sun.

Hanya Redknapp mungkin lupa bila Inggris pernah ditangani pelatih asing, Sven Goran Eriksson (Swedia) dan Fabio Capello (Italia). Mereka pun tak menyanyikan lagu kebangsaan Inggris selama melatih pemain nasional Inggris.

Menariknya para pemain yang pernah membela Irlandia di level yunior seperti Jack Grealish dan Declan Rice tetap menyanyikan lagu kebangsaan. Namun mereka kemudian menjadi sasaran cemooh suporter Irlandia setiap kali menguasai bola.

Dalam sejarah timnas Inggris, sejumlah pemain pun pernah menolak menyanyikannya. Termasuk Wayne Rooney, legenda Manchester United, yang tak menyanyikannya. Bahkan dia pernah menjadi kapten The Three Lions. Alasannya, dia tak hapal dan tak bisa mengucapkan kata-kata di lagu tersebut dengan baik.

Sementara, bek Gary Neville yang juga legenda MU tak menyanyikannya karena tak ingin konsentrasi bermain dia terganggu.

Meski menjadi sorotan, namun Carsley menjalani debut yang memuaskan. Inggris yang untuk kali pertama bermain di kasta kedua Nations League meraih kemenangan mengesankan 2-0.

Kemenangan itu menjadi kebanggaan Inggris karena dua gol justru dihasilkan Rice dan Grealish. Rice yang sempat memperkuat timnas Irlandia sebanyak tiga kali membuka kemenangan Inggris di menit 11.

Hanya gelandang Arsenal ini menolak melakukan selebrasi meski dirinya dicemooh suporter tuan rumah.

Selanjutnya, Grealish yang pernah bermain di timnas Irlandia U-21 memantapkan keunggulan Inggris di menit 26. Dirinya menyelesaikan assist dari Rice yang memang menjadi musuh nomor satu suporter Irlandia ini.

Skor 2-0 untuk Inggris bertahan sampai akhir laga. Carsley tak segan memuji timnya yang bermain bagus di kandang lawan. Hanya dia menepis anggapan bila pemain tampil dengan gaya khas dari sang manajer yang diistilahkan "Cars-ball".

"Sebetulnya tidak seperti itu. Tetapi pemain yang menunjukkan permainan terbaik. Saya hanya beruntung menangani mereka," kata Carsley.

"Pemain yang pantas mendapat apresiasi karena mereka bermain sesuai dengan apa yang kami sampaikan kepada mereka sebelumnya. Mereka bergerak cepat saat menguasai bola dan berlari ke depan. Mereka bermain sangat bagus," ucap Carsley yang mengaku bangga karena mendapat kesempatan menangani tim Inggris meski hanya sementara saja.

"Saya memang sudah lama menunggu momen seperti ini. Tentu ini merupakan momen paling membanggakan dalam karier sepak bola saya," kata dia lagi.

Sementara, Rice pun memuji sang manajer. Bahkan dia mendukung bila Carsley dipermanenkan sebagai manajer Inggris.

"Dia sungguh luar biasa. Cara dia melatih sangat bagus. Saya benar-benar menikmatinya. Ini menjadi laga yang benar-benar baru dan menyegarkan bagi kami," kata Rice.

Usai mengalahkan Irlandia, tim Inggris akan menjamu Finlandia, Rabu, 11 September 2024 dini hari WIB. Inggris sendiri berambisi kembali ke kasta tertinggi setelah terdegradasi.