Bagikan:

JAKARTA - Inter Milan kehilangan kapten Lautaro Martinez saat menghadapi Lecce dalam lanjutan Serie A Italia. Meski tanpa Martinez, pelatih Simone Inzaghi tetap optimistis dan Inter menaklukkan Lecce 2-0 di laga kandang di Stadion Giuseppe Meazza, Minggu, 25 Agustus 2024 dini hari WIB.

Martinez gagal tampil karena sakit menjelang laga melawan Lecce. Inzaghi pun tak ingin mengambil risiko tetap menurunkan pemainnya. Dia memilih mengandalkan striker asal Iran, Mehdi Taremi, yang berduet dengan Marcus Thuram. Taremi melakukan debut di laga tersebut dan bahkan bermain penuh.

Kehadiran Taremi di tim Inter memang cukup mengejutkan. Pemain timnas Iran ini menjadi pembelian yang di luar perkiraan. Apalagi, Taremi sudah berusia 32.

Namun Taremi diproyeksikan menjadi pelapis Martinez dan Thuram saat didatangkan dari Porto. Dirinya pun menjadi pemain pertama Iran yang bermain untuk Inter. Saat Martinez gagal tampil, Taremi yang menggantikan sang kapten.

"Pada Jumat pagi, Lautaro bangun dengan badan terasa sakit. Dari pemeriksaan medis, kami tak ingin mengambil risiko. Dia merupakan pemain penting kami dan sesungguhnya tetap ingin dimainkan. Tetapi kompetisi mash terlalu dini. Kami harus memastikan dia dalam kondisi terbaik sehingga bisa dimainkan di laga berikut," ucap Inzaghi seperti dikutip Football Italia.

Inzaghi juga memastikan Inter tidak akan bergantung kepada satu atau dua pemain. Ini yang menjadikan dirinya tak segan mengandalkan Taremi di laga melawan Lecce.

Meski tak mencetak gol, namun Taremi memberi assist kepada Matteo Darmian yang membuka kemenangan Inter lewat gol yang tercipta saat laga baru berjalan lma menit.

"Kami tidak akan mengandalkan hanya kepada Lautaro atau [Nicolo] Barella, [Hakan] Calhanoglu atau siapa pun. Musim lalu, kami bisa juara karena kontribusi semua pemain," ujarnya.

"Saya suka dengan permainan Taremi yang tak berhenti fight selama 95 menit pertandingan. Dia bekerja keras membantu tim. Itulah yang ingin dilihat pelatih," kata Inzaghi lagi.

Di laga itu, Inter sepenuhnya menguasai permainan. Bahkan I Nerazzurri sudah unggul saat laga baru berjalan lima menyusul lewat gol Darmian. Keunggulan 1-0 itu bertahan sampai 45 menit pertama.

Di babak kedua, Inter meningkatkan tekanan yang memaksa Lecce lebih banyak bertahan. Tuan rumah akhirnya memperbesar keunggulan melalui Calhanoglu yang mencetak gol dari titik penalti di menit 69.

Penalti diberikan setelah Thuram dijatuhkan bek Kialonda Gaspar di kotak terlarang. Kesempatan itu diselesaikan dengan baik oleh Calhanoglu yang tidak pernah gagal mengeksekusi penalti. Dari 17 penalti yang dilakukan selama di Serie A, pemain timnas Turki selalu berhasil menuntaskannya

Skor berubah menjadi 2-0 untuk Inter. Skor itu tak berubah sampai akhir pertandingan.

Kemenangan itu membawa Inter ke puncak klasemen dengan mengantungi poin empat. Sama dengan Genoa yang menang 1-0 atas Monza. Namun Inter masih unggul selisih gol.