Bagikan:

JAKARTA - Pada pertandingan babak 8 besar antara Belanda dan Turki yang akan berlangsung di Olympiastadion Berlin pada Sabtu, 6 Juli, dua pemain kunci, Xavi Simons dari Belanda dan Kenan Yıldız dari Turki, akan berperan sebagai gelandang serang dan menjadi motor serangan.

Xavi Simons adalah gelandang muda berbakat yang bermain untuk Leipzig dan tim nasional Belanda. Pemain berusia 21 tahun ini mengenakan nomor punggung 20 untuk klub dan nomor 7 untuk tim nasional. Dalam turnamen ini, Simons telah bermain dalam empat pertandingan dengan total 280 menit. Meski belum mencetak gol, ia telah memberikan dua assist dan mencoba tujuh upaya ke gawang, dengan dua di antaranya tepat sasaran.

Akurasi umpannya sangat mengesankan, mencapai 91%, dengan total 90 umpan berhasil dari 99 percobaan. Selain itu, Simons mencatatkan kecepatan tertinggi 32.3 km/jam dan telah menempuh jarak 34.29 km di lapangan. Disiplin Simons juga baik, tanpa kartu kuning atau merah selama kompetisi ini.

Kenan Yıldız, gelandang yang bermain untuk Turki, juga telah menunjukkan performa yang solid dalam turnamen ini. Dalam empat pertandingan dengan total 270 menit, Yıldız belum mencetak gol atau memberikan assist, namun ia lebih sering mencoba untuk mencetak gol dengan sembilan upaya, dua di antaranya tepat sasaran.

Akurasi umpannya mencapai 83%, dengan 80 umpan berhasil dari 96 percobaan. Yıldız juga mencatatkan kecepatan tertinggi 33.1 km/jam dan menempuh jarak 31.68 km di lapangan. Dalam hal disiplin, Yıldız telah menerima satu kartu kuning.

Xavi Simons unggul dalam hal distribusi bola dengan akurasi umpan yang lebih tinggi, yaitu 91% dibandingkan dengan Yıldız yang memiliki 83%. Simons juga lebih aktif dalam memberikan assist, dengan dua assist dibandingkan dengan Yıldız yang belum mencatatkan assist. Meski keduanya belum mencetak gol, Yıldız lebih sering mencoba mencetak gol dengan sembilan upaya dibandingkan dengan Simons yang memiliki tujuh upaya.

Kedua pemain memiliki kecepatan yang hampir sama, dengan Yıldız sedikit lebih cepat dengan 33.1 km/jam dibandingkan dengan Simons yang mencapai 32.3 km/jam. Namun, Simons menempuh jarak yang lebih jauh, yaitu 34.29 km dibandingkan dengan Yıldız yang menempuh 31.68 km. Dalam hal disiplin, Simons lebih unggul dengan tidak menerima kartu kuning atau merah, sedangkan Yıldız telah menerima satu kartu kuning.

Pertandingan ini akan menjadi ajang pembuktian bagi kedua pemain. Simons, dengan kemampuan distribusinya yang luar biasa dan kontribusi serangannya, akan menjadi ancaman bagi pertahanan Turki. Sementara itu, Yıldız, dengan upaya mencetak gol yang lebih sering dan kecepatannya, akan berusaha keras untuk membawa Turki meraih kemenangan. Kedua pemain ini memiliki keunggulan masing-masing yang akan membuat pertandingan ini semakin menarik untuk disaksikan.