Bagikan:

JAKARTA – PP Perbasi siap membayarkan deposit Louvre Surabaya saat mengikuti ASEAN Basketball League (ABL) 2023. Namun, Perbasi juga mengingatkan agar Louvre harus membayar kewajibannya.

Ketua Badan Legal, Etik, dan Disiplin PP Perbasi, George Fernando Dendeng, mengatakan bahwa Louvre pada saat ini masih memiliki tunggakan kepada vendor-vendor sehingga harus dilunasi terlebih dahulu sebelum menuntut pengembalian deposit.

"Jika mereka membayar kewajiban maka kami secara sukarela akan mengembalikan deposit," ujar George dalam konferensi pers di GBK Arena, Senayan, Jakarta pada Selasa, 2 Juli 2024, pagi WIB.

Perkara yang melibatkan Perbasi dan Louvre Surabaya dimulai sejak 23 Februari 2023 ketika induk basket nasional itu mengambil keputusan untuk membekukan klub asal Surabaya, Jawa Timur, tersebut.

Langkah tersebut diambil oleh Perbasi lantaran Louvre Surabaya masih memiliki utang piutang dengan vendor-vendor serta dugaan pengaturan skor ketika bertanding di ASEAN Basketball League (ABL) 2023.

Setelah ABL 2023, Perbasi menerima laporan bahwa Louvre Surabaya ternyata masih belum membayar vendor-vendor mereka. Atas dasar itu, Perbasi pun menahan deposit yang diserahkan kepada mereka sebagai syarat untuk mengikuti ABL 2023.

Deposit ini seharusnya sudah dikembalikan oleh Perbasi setelah ABL 2023 selesai. Namun, dengan catatan klub bersangkutan tidak memiliki tunggakan apa pun lagi, baik kepada vendor, kru, dan gaji pemain-pemain mereka.

Perihal utang piutang dengan vendor ini, Perbasi pun kemudian memutuskan untuk memanggil pemilik Louvre Surabaya, Erik Herlangga. Soalnya, vendor-vendor bersangkutan meminta Perbasi untuk menjembatani masalah ini.

George mengatakan bahwa sampai dengan hari ini panggilan tersebut tidak diindahkan sama sekali. Malahan yang datang ke mereka adalah gugatan dari Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dalam dua perkara.

"Perkara pertama adalah Nomor 261. Itu adalah perkara Perbuatan Melawan (PMH). Sementara itu, perkara kedua adalah Nomor 262 mengenai Wanprestasi," ujar George.

Dalam PMH, Perbasi digugat mengenai kerugian Louvre Surabaya dan kehilangan sponsor karena pembekuan yang dilakukan. Adapun ihwal Wanprestasi berisi gugatan mengenai deposit yang belum kembalikan oleh Perbasi.

Pada tingkat pertama di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, dua gugatan itu ditolak atau tidak dikabulkan. Untuk Nomor 261, keputusannya Niet Ontvankelijke Verklaard (NO) alias gugatan tidak dapat diterima karena mengandung cacat formal.

Sementara itu, perkara Nomor 262 ditolak. Pihak Louvre Surabaya kemudian mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi DKI Jakarta. Pada banding ini, Nomor Perkara 261 itu menjadi perkara Nomor 527, sedangkan Nomor 262 dibanding menjadi Nomor Perkara 526.

Dari hasil banding itu, Perbasi diperkuat oleh putusan Pengandilan Negeri untuk Perkara 527 sehingga banding Louvre Surabaya ditolak. Sementara itu, Wanprestasi dikabulkan oleh hakim dan Perbasi pun diminta untuk mengembalikan deposit sebesar Rp150 juta.

Keputusan perkara Nomor 262 itu sudah berkekuatan hukum tetap. Jadi, dari segi hukum berdasarkan undang-undang, pemberitahuan itu harus sah diterima dulu oleh Perbasi. Namun, sampai hari ini, Selasa, 2 Juli 2024, yang diterima federasi hanya perkara Nomor 261 atau 527.

"Jadi, yang perlu disampaikan bahwa kami sudah menerima per tanggal 26 Juni 2024 untuk Perkara 527. Sementara itu, Perkara 526 sampai hari ini tidak ada pemberitahuan," tutur George.

Perbasi sudah bersedia menghormati keputusan dari Pengadilan Tinggi untuk Perkara 526, yang menyatakan mereka harus mengembalikan deposit kepada Louvre Surabaya.

George menegaskan bahwa Louvre Surabaya pun harus bisa taat dengan kewajiban mereka. Terutama membayar streaming bernilai Rp400 juta, lalu melunasi upah master of ceremony (MC) asal Malaysia, sewa lapangan, dan kru-kru lainnya.

"Memang itu yang akan kami lakukan (mengembalikan deposit). Kami tidak ada tendensi untuk menahan, tetapi kami juga perlu menjaga vendor-vendor yang belum dibayar," kata dia.

Pembekuan yang dilalukan oleh Perbasi membuat Louvre Subaya tidak diperbolehkan berpartisipasi pada semua kejuaraan bola basket nasional maupun internasional.