YOGYAKARTA - Shuttle run dilakukan untuk melatih kelincahan, kecepatan, dan daya tahan tubuh. Teknik latihan ini diterapkan dalam berbagai cabang olahraga, seperti sepak bola, basket, bulu tangkis, dan lainnya. Sebagian orang mungkin masih belajar cara melakukan shuttle run yang benar.
Bagi para atlet, shuttle run sudah menjadi latihan yang biasa dijalani. Latihan ini bertujuan untuk mengukur seberapa lincah seorang atlet dan seberapa kuat daya tahan tubuhnya. Latihan ini sangat penting untuk meningkatkan performa untuk tanding di lapangan.
Shuttle run juga masuk sebagai salah satu materi dalam pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan di jenjang SMA. Lantas bagaimana cara shuttle run yang benar dan apa saja manfaatnya?
BACA JUGA:
Apa Itu Shuttle Run?
Sebelum mempelajari langkah-langkah melakukan shuttle run, sebaiknya Anda memahami terlebih dahulu apa itu shuttle run. Shuttle run adalah lari jarak pendek untuk latihan mengukur kelincahan, daya tahan, dan fleksibilitas seseorang. Latihan ini juga menunjukkan tingkat ketangkasan seseorang.
Shuttle run dilakukan dengan berlari bolak-balik dan menyentuh dua titik yang berjarak 10 meter satu sama lain. Untuk mengukur kelincahan dan ketangkasan, shuttle run dilakukan dengan target tertentu dan dalam waktu yang ditentukan.
Cara Melakukan Shuttle Run
Shuttle run merupakan latihan dasar bagi para atlet atau pemain olahraga yang memerlukan kelincahan dan stamina tinggi. Meski sebagai latihan dasar, estafet jarak pendek ini tidak boleh dilakukan dengan cara yang asal-asalan.
Tanpa mengetahui teknik shuttle run, Anda akan kewalahan ketika harus lari bolak-balik dari titik yang berseberangan. Selain itu, Anda juga akan kesulitan dalam mengatur napas untuk menjaga stamina sampai target waktu tertentu.
Sebaiknya pelajari teknik-teknik melakukan shuttle run yang benar berikut ini:
- Letakkan cone (kerucut) di titik tujuan dengan jarak 10, 20, dan 30 meter.
- Mengambil ancang-ancang untuk siap berlari dari titik awal.
- Kemudian mulai berlari menuju titik 10 meter secara cepat dan menyentuh permukaan tanah. Lakukan gerakan ini sebanyak 3 kali.
- Selanjutnya berlari ke titik 20 atau 30 meter, kemudian kembali menuju titik awal lari.
- Ulangi gerakan latihan ini beberapa kali dalam kurun waktu tertentu. Lakukan shuttle run minimal 3 kali putaran untuk mengukur kelincahan.
- Semakin cepat Anda berlari shuttle run, maka akan semakin banyak nilai kecepatan dan ketangkasan Anda.
Manfaat Melakukan Shuttle Run
Latihan shuttle run membutuhkan gerakan dan kekuatan dari beberapa bagian tubuh, mulai dari paha depan, paha belakang, dan betis. Selain memompa kinerja otot, shuttle run juga melatih fleksibilitas pinggul, kekuatan otot perut, dan punggung bawah.
Seperti yang disebutkan di atas, shuttle run berguna untuk mengembangkan kecepatan, kekuatan, serta kelincahan. Selain itu, ada pula beberapa manfaat shuttle run berikut ini:
- Menggerakkan setiap otot sehingga membantu koordinasi kekuatan ke seluruh tubuh
- Menjaga keseimbangan antara aerobik dan anaerobik lewat latihan estafet jarak pendek atau sprint dengan intensitas sedang hingga kuat
- Bagi orang berbadan gemuk dengan metabolisme cenderung lambat, latihan ini dapat membantu mengidentifikasi kekuatan dan mengatur metabolisme tubuh
- Untuk latihan dalam maraton atau balapan, shuttle run bisa mengakses dan meningkatkan kecepatan lari seorang atlet
- Membantu mengubah lemak untuk menghasilkan glikogen dan mengolahnya sebagai energi
Demikianlah cara melakukan shuttle run yang benar untuk melatih kelincahan, kecepatan, dan stamina. Sebelum melakukan shuttle run, pastikan Anda pemanasan terlebih dahulu dengan cara joging selama beberapa menit. Baca juga teknik lari jarak pendek.
Ikuti terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI. Kami menghadirkan info terbaru dan terupdate nasional maupun internasional.