Bagikan:

JAKARTA - Dalam laga sengit yang berlangsung di Düsseldorf Arena, Senin 1 Juli, bek tim nasional Prancis, Jules Koundé, dinobatkan sebagai Pemain Terbaik oleh Vivo. Meski ia tak berperan langsung dalam terciptanya gol untuk Prancis, namun kontribusinya dari sektor sayap sangat terasa. 

"Dia sangat kuat dalam bertahan, sangat membantu di area penyerangan, memberikan umpan silang yang berbahaya, dan sangat baik dalam situasi satu lawan satu melawan Doku," kata Panel Pengamat Teknis UEFA.

Jules Koundé sendiri mengaku terkejut dengan permainan Belgia. "Saya terkejut dengan cara Belgia bermain. Saya pikir mereka akan lebih menyerang, terutama ketika melihat susunan pemain mereka. Tapi kami memiliki pemain seperti Kylian (Mbappé) atau Antoine (Griezmann) yang bisa membuat bek lawan lebih waspada," kata Koundé.

Lebih lanjut, Koundé menambahkan bahwa ini adalah penampilan terbaik Prancis sepanjang kompetisi. "Bagi saya, ini adalah penampilan terbaik kami dalam kompetisi ini. Kami menciptakan banyak peluang, kami memainkan permainan yang komprehensif, dan gol di akhir pertandingan memastikan semua upaya kami terbayar," ujarnya.

Koundé juga berbicara tentang performanya saat ini. "Mungkin ketika saya kembali dari cedera, saya tidak berada di puncak performa saya. Tapi saya terus bekerja keras, melihat kelemahan saya dan sekarang saya merasa baik dari segi kebugaran. Saya tahu rekan setim dan pelatih percaya pada saya dan ini adalah periode terbaik dalam karir saya," jelasnya.

Kemenangan 1-0 Prancis atas Belgia ini semakin mengukuhkan posisi mereka sebagai salah satu tim favorit dalam kompetisi ini, dan penampilan brilian Koundé menjadi salah satu sorotan utama dalam pertandingan tersebut.

Jules Koundé juga tampil impresif dalam empat pertandingan kompetisi ini, dengan total waktu bermain selama 360 menit, rata-rata 90 menit per pertandingan. Meskipun tidak mencetak gol, kontribusinya di lini belakang sangat menonjol.

Dalam aspek pertahanan, Koundé mencatatkan tiga tekel dengan rata-rata 0,75 per pertandingan dan berhasil merebut kembali bola sebanyak 25 kali, rata-rata 6,25 kali per pertandingan. Keahliannya dalam bertahan terlihat dari catatan persentase akurasi umpannya yang mencapai 90,25%. Kecepatan tertinggi yang dicatatnya adalah 34,1 km/jam, dengan rata-rata kecepatan 31,46 km/jam per pertandingan. Selama empat pertandingan, Koundé menempuh total jarak 42,24 km, dengan rata-rata 10 km per pertandingan. Hebatnya lagi, Koundé tidak pernah menerima kartu kuning atau merah, menunjukkan kedisiplinannya di lapangan.

Dalam hal distribusi bola, Koundé menyelesaikan 191 dari 210 umpan dengan akurasi 90,25%. Ia berhasil menyelesaikan 63 dari 69 umpan pendek, 120 dari 129 umpan menengah, dan 8 dari 12 umpan panjang. Umpan ke belakang yang dilakukannya hampir sempurna, dengan 45 dari 46 umpan berhasil.

Ia juga sukses mengarahkan 73 dari 81 umpan ke kiri dan 13 dari 14 umpan ke kanan. Meski akurasi umpan silangnya hanya 14,29%, dengan 2 dari 14 umpan silang yang berhasil, Koundé tetap efektif dalam distribusi bola lainnya. Ia juga mencatatkan 5 tendangan bebas dan 306 kali menguasai bola. Lebih lanjut, Koundé membuat 21 umpan ke sepertiga lapangan lawan, 15 umpan ke area permainan kunci, dan 8 umpan ke area penalti.

Di sektor penyerangan, meski tidak mencetak gol atau assist, Koundé tetap memberikan kontribusi dengan 6 dribel sukses, 7 kali berlari ke sepertiga lapangan lawan, dan 3 kali berlari ke area permainan kunci. Ia juga tidak pernah berada dalam posisi offside atau mengambil tendangan sudut.

Dari segi disiplin, Koundé tidak pernah menerima kartu kuning atau merah sepanjang pertandingan. Ia hanya melakukan dua pelanggaran, dengan satu pelanggaran di setengah lapangan sendiri. Namun, ia juga menderita dua kali pelanggaran dari lawan.

Dengan statistik yang luar biasa ini, Jules Koundé menunjukkan performa yang solid dalam bertahan maupun mendistribusikan bola, menjadikannya kunci penting dalam kemenangan Prancis.