Bagikan:

JAKARTA - Laga formalitas Venezuela saat menghadapi Jamaika di Grup B Copa America 2024 di Stadion Q2, Austin, Texas, Senin, 1 Juli 2024 dini hari WIB. Namun Venezuela tetap membidik poin demi menjadi juara grup.

Venezuela sudah pasti lolos ke perempat final usai meraih dua kemenangan atas Ekuador dan Meksiko. Keberhasilan meraih enam poin memang di luar prediksi karena Ekuador dan Meksiko lebih diunggulkan.

Namun Venezuela justru menunjukkan performa terbaik dan dinaungi keberuntungan sehingga mampu memetik poin sempurna pada dua laga pertama itu.

Kini, La Vinotinto hendak menuntaskan laga pamungkas penyisihan grup. Tim asuhan Fernando Batista ini hanya butuh imbang untuk memastikan juara grup.

Bila tampil sebagai pemuncak klasemen di Grup B, Venezuela bisa terhindari pertemuan dengan Argentina di babak 8 besar. Kemenangan 2-0 atas Peru menjadikan Argentina menjadi juara Grup A.

Ini yang menjadikan laga melawan Jamaika tetap bukan formalitas bagi Venezuela. Meski sudah lolos ke perempat final, Venezuela memilih menghindari pertemuan dengan Argentina yang bertemu peringkat 2 Grup B.

Hanya, Bastita tak bisa mendampingi tim di laga terakhir. Pelatih asal Argentina ini dikenai sanksi oleh CONMEBOL yaitu larangan mendampingi tim selama satu pertandingan.

"Batista sangat kecewa karena tak bisa mendampingi tim. Tetapi kami tetap harus menghormati keputusan itu," kata asisten pelatih Leandro Cufre.

"Terkait dengan laga terakhir, kami akan menurunkan tim terbaik karena ini pertandingan paling penting dan kami harus bisa meraih poin," ucap dia.

Bagi Jamaika, laga terakhir itu sepenuhnya formalitas belaka. Hasil buruk dengan menelan dua kekalahan berturut-turut menjadikan Jamaika tersingkir.

Meski demikian pelatih Heimir Hallgrimsson berharap The Reggae Boyz bisa mengakhiri penyisihan grup dengan kemenangan.

"Kami bertanding untuk menang. Kami punya banyak alasan mengapa harus memenangkan pertandingan ini. Dan, ini sangat penting bagi kami," kata Hallgrimsson.

"Tentu kami ingin menempati posisi yang berbeda dengan sekarang ini. Tim juga dalam kondisi bagus. Moral pemain tetap tinggi dan mereka tampak bahagia. Atmosfer di tim sangat bagus. Ini pantas diapresiasi," ujarnya.

Lebih lanjut, pelatih asal Islandia ini menuturkan bila Copa America tahun ini penuh dengan kejutan. Keberhasilan Venezuela melaju ke perempat final pun dinilai sebagai kejutan di turnamen sepak bola terbesar di Amerika Selatan ini.

"Mereka menjadi kejutan di turnamen ini. Kami memang telah menganalisis mereka. Harus diakui, mereka memang tim dengan pemain yang pekerja keras dengan individu yang sangat berkualitas. Mereka juga sangat percaya diri," kata Hallgrimsson.

Di pertandingan itu, Hallgrimsson bakal menurunkan Demarai Gray yang sempat dibangkucadangkan di laga terakhir Jamaika. Gray akan bahu-membahu dengan Shamar Nicholson untuk menopang centre forward Kaheim Dixon.

Sementara, kiper Jahmali Waite tetap berdiri di bawah mistar. Dengan menempatkan tiga bek, Joel Latibeaudiere akan bekerja bersama Michael Hector dan Wesley Harding. Duo gelandang jangkar diisi Damion Lowe dan Kasey Palmer.

Venezuela tampakya bakal merotasi pemain. Dengan skema 4-2-3-1, Rafael Romo akan menjadi pilihan untuk posisi kiper.

Dirinya dibentengi duo full back Jon Aramburu dan Miguel Navarro. Sedangkan di jantung pertahanan ada Nahuel Ferraresi dan Yordan Osorio.

Gelandang Jose Martínez dan Christian Makoun menempati posisi sebagai double pivot di tengah. Sedangkan striker Jhonder Cadiz akan menjadi ujung tombak. Dirinya didukung Matías Lacava dan Yeferson Soteldo

Prakiraan Susunan Pemain

Jamaika (3-4-2-1): Waite; Hector, Latibeaudiere, Harding; Lembikisa, Lowe, Palmer, Marshall; Nicholson, Gray; Dixon

Venezuela (4-2-3-1): Romo; Amaburu, Ferraresi, Osorio, Navarro; Martinez, Makoun; Lacava, Savarino, Soteldo; Cadiz