JAKARTA - Partai kedua Copa America 2024 dari Grup B akan mempertemukan Ekuador vs Jamaika pada Kamis, 27 Juni 2024, pagi WIB. Pertandingan yang berlangsung di Stadion Allegiant itu akan menjadi momen kedua tim berburu poin perdana.
Laga itu pun diprediksi berjalan sengit karena kedua tim sama-sama datang dengan penderitaan serupa. Ekuador dan Jamaika menjadi tim yang sama-sama gagal mendulang poin di pertandingan pertama grup Copa America 2024.
Artinya, pertemuan Ekuador vs Jamaika bak mencari peluang untuk membuka asa lolos ke fase gugur.
Ekuador di atas kertas sejatinya jadi tim yang diunggulkan saat bertemu Venezuela pada laga pertama. Keunggulan berhasil dibuat Ekuador lebih dulu, tapi kemudian situasi berbalik setelah sang kapten, Enner Valencia, mendapat kartu merah pada menit ke-22.
BACA JUGA:
Setelah tampil dengan 10 pemain, Ekuador justru dibombardir Venezuela dan ujungnya kebobolan dua gol melalui Jhonder Cadiz dan Eduard Bello pada babak kedua. Hasil itu membuat mereka kehilangan tiga poin awal.
Selain itu, kekalahan tersebut merupakan kali ketiga secara beruntun bagi Ekuador menjadi tim yang selalu kalah di pertandingan pembuka Copa America pada tiga edisi terakhir.
Dengan situasi pelik ini, bukan tidak mungkin Ekuador bakal menanamkan tekad kuat untuk bangkit saat jumpa Jamaika di laga kedua.
Jamaica juga tak lebih baik sebenarnya. Mereka menelan kekalahan di pertandingan pertama fase grup saat melawan Meksiko. Reggae Boys kalah dengan skor tipis 0-1 dari El Tri lewat gol tunggal Gerardo Arteaga.
Kekalahan itu sekaligus mengakhiri tiga kemenangan beruntun Reggae Boyz. Hilangnya momen di partai perdana membuat mereka masih terus berusaha mencari kemenangan pertama selama keikutsertaan di Copa America.
Jika berkaca pada catatan statistik, pertemuan ini bisa jadi lebih berpihak kepada Ekuador. Pasalnya, Jamaika tidak punya rekor bagus dalam sejarah mereka di Copa America.
Hingga tiga edisi yang telah mereka ikuti ini dengan total tujuh pertandingan yang dimainkan, mereka selalu kalah. Situasi ini bisa jadi peluang bagi Jamaika, sekaligus ancaman buat kebangkitan Reggae Boyz.