Tak Bahagia di Inter dan Mabuk Setiap Latihan, Adriano: Saya Minum Anggur, Wiski, Vodka, Bir
Adriano (Instagram @adrianoimperador)

Bagikan:

JAKARTA - Mantan striker Inter Milan, Adriano baru-baru mengenang masa-masa bermainnya di Italia sekaligus mengakui dia kerap muncul di tempat latihan dalam keadaan mabuk.

Penyerang berusia 39 tahun itu mengalami pasang surut dalam 16 tahun kariernya yang melibatkan delapan klub di tiga benua.

Periode paling produktifnya datang di Italia, di mana Adriano menemukan ketenaran dan keburukan saat berkostum Parma dan dua periode di Inter Milan.

Adriano menikmati tujuh musim yang tak terlupakan di Inter, mencetak 74 gol dalam 177 pertandingan di semua kompetisi untuk raksasa Serie A.

Tetapi pada awal tugas keduanya di San Siro, Adriano sangat terpengaruh oleh kematian dini ayahnya.

Adriano dan ayahnya sangat dekat karena tumbuh di salah satu daerah kumuh paling kejam di Rio. Tetapi segalanya tidak sama lagi bagi Adriano setelah ayahnya meninggal pada tahun 2004.

Adriano mengaku, mabuk merupakan pelarian sekaligus upaya untuk mengatasi rasa sakit. Dalam sebuah wawancara dengan majalah R7 via Football Italia, dia bercerita.

"Hanya saya yang tahu betapa saya menderita. Kematian ayah saya meninggalkan saya dengan kekosongan yang sangat besar, saya merasa sangat kesepian. Setelah kematiannya semuanya menjadi lebih buruk, karena saya mengisolasi diri saya sendiri," kisah Adriano. 

Sang striker melanjutkan, selain kesepian, dia juga sedih dan tertekan, dan kemudian dia mulai minum. Adriano hanya merasa senang ketika dirinya minum dan dia akan melakukannya setiap malam.

"Saya minum semua yang bisa saya dapatkan: anggur, wiski, vodka, bir. Banyak bir. Saya tidak berhenti minum dan pada akhirnya saya harus meninggalkan Inter. Saya tidak tahu bagaimana menyembunyikannya, saya tiba dalam keadaan mabuk di pagi hari untuk sesi latihan," lanjut dia.

Adriano mengakui, dirinya tetap hadir dalam sesi latihan Inter. Namun, jika dirinya benar-benar mabuk, staf medis harus membawanya ke rumah sakit dan dia dibiarkan tidur di sana.

"Inter mengatakan kepada pers bahwa saya baru saja mengalami masalah otot. Saya kemudian menyadari bahwa masalahnya adalah orang-orang di sekitar saya, teman-teman yang tidak melakukan apa pun selain membawa saya ke pesta dengan wanita dan alkohol, tanpa memikirkan apa pun."

Adriano meninggalkan Inter ke Sao Paolo dengan status pinjaman pada 2008 sebelum pindah permanen kembali ke tanah airnya bersama Flamengo pada 2009.

Meskipun transfer tersebut membuat isi kantong sang penyerang sedikit berkurang, dia percaya bahwa demi kebahagiaannya, dia telah melakukan hal tepat.

"Dengan kembali ke Brasil, saya merelakan jutaan dolar lepas (dari kantong saya), tetapi saya memperoleh kebahagiaan," dia menyimpulkan.

Penyerang tengah kelahiran Rio itu belakangan bermain untuk Roma, Corinthians, dan Miami United sebelum pensiun pada 2016.