JAKARTA - Real Madrid menuntaskan dendam atas kekalahan musim lalu saat menyingkirkan Manchester City 4-3 (1-1) lewat adu penalti dan lolos ke semifinal Liga Champions. Pelatih Carlo Ancelotti membeberkan tim lebih banyak bertahan karena itu satu-satunya cara mengalahkan Man City.
Ancelotti tak peduli harus melupakan filosofi menyerang Real Madrid dalam duel di Stadion Etihad, Kamis, 18 April 2024 dini hari WIB. Bahkan dia tak mempersoalkan Madrid mendapat banyak tekanan dan penguasaan bola mereka hanya 33%.
Man City yang unggul ball possession pun melepaskan 33 tendangan ke gawang. Bandingkan dengan Madrid yang hanya delapan kali melepaskan tendangan ke gawang.
Saat Madrid unggul lewat gol Rodrygo, mereka langsung memasang strategi bertahan. Hanya strategi itu akhirnya dibuyarkan gelandang Kevin De Bruyne pada menit ke-76 yang menyamakan skor menjadi 1-1.
Meski kebobolan, Los Merengues tak mengubah strategi bertahan. Saat laga berakhir dan dilanjutkan babak extra time, Madri tetap memilih memperkuat barisan pertahanan.
Strategi itu memang berhasil karena striker Erling Haaland kembali tak berkutik. Manajer Man City Pep Guardiola pun frustrasi karena pemainnya menciptakan banyak peluang tetapi tak ada yang bisa mengonversi menjadi gol.
Saat adu penalti, Madrid mengawalinya dengan kegagalan eksekusi Luka Modric yang membuat Ancelotti waswas. Pelatih Italia ini tampak nervous dan baru bisa bernapas lega setelah Antonio Ruediger sebagai penendang terakhir menuntaskan eksekusi.
Ancelotti pun merasa puas bisa menuntaskan dendam musim lalu saat dikalahkan Man City 4-0. Dirinya mengaku bangga kepada pemain yang rela berkorban dengan memainkan sepak bola defensif.
"Saya suka dengan tim ini karena mereka memberikan segalanya dan bersedia berkorban untuk pertandingan besar ini," kata Ancelotti yang membeberkan hanya dengan pertahanan solid bisa mengalahkan Man City di Etihad.
"Saya yakin tidak ada cara lain untuk mengalahkan Man City di kandang mereka. Saya bangga pemain bisa melakukannya," ujar dia.
"Saat adu penalti, kami sudah sangat yakin bakal lolos. Kerja keras, pengorbanan dan akhirnya menang. Kami bertahan dengan sangat baik. Ini memang soal bagaimana bertahan sampai akhir."
"Terus terang Madrid sesungguhnya didasarkan untuk bertarung. Namun, dalam situasi ini sepertinya memang tidak ada jalan keluar. Jadi, kami harus menemukan cara (untuk lolos)," katanya.
Sementara, gelandang Federico Valverde menuturkan bila Man City bermain lebih baik. Mereka juga tim lebih baik ketimbang Madrid.
"Harus diakui lawan memang lebih baik dan bermain lebih baik. Namun, kami adalah Real Madrid. Kami menunjukkan wajah kami. Meski tidak bermain bagus, kami tetap bertarung. Kami menuntaskan pekerjaan kami dengan baik sampai target kami tercapai," kata Valverde.
"Hanya pertandingan ini memang melelahkan. Kami sampai tak mampu lagi mengejar bola. Namun, di saat seperti itu kerja keras dan mengalami penderitaan harus dijalani," ujarnya.
BACA JUGA:
Lolos ke semifinal, Madrid bertemu lawan yang tidak kalah tangguh, Bayern Munchen.
Klub Bundesliga Jerman yang pernah diarsiteki Ancelotti ini melaju ke empat besar setelah menyingkirkan Arsenal. Di semifinal lain, Borussia Dortmund bertemu wakil Ligue 1 Perancis, Paris Saint-Germain.