Bagikan:

JAKARTA - Lazio bangkit untuk mengalahkan Salernitana 4-1 di pertandingan Serie A Italia di Stadion Olimpico, Roma, Sabtu, 13 April 2024 dini hari WIB. Kemenangan yang menjadikan Salernitana kian tenggelam di dasar klasemen dan bakal berkompetisi di Serie B musim depan.

Lazio berada dalam tekanan saat menjamu Salernitana. Kekalahan berturut-turut dari Juventus di semifinal Coppa Italia dan AS Roma di Derby della Capitale menjadikan pelatih anyar Lazio Igor Tudor harus bekerja keras membenahi skuat.

Saat pertandingan itu, pemain sudah mendapat sorakan bernada ejekan dari fans sendiri. Apalagi, terbentang banner besar bertuliskan '‘You are not worthy to wear OUR shirt.’

Ya, pemain Lazio dinllai tak layak berseragam biru langit setelah menelan kekalahan memalukan itu. Dalam duel melawan Juve, Gustav Isaksen dkk dipaksa menyerah 2-0. Ini menyulitkan langkah Biancoceleste ke final.

Selanjutnya, dalam derby bergengsi, Lazio kembali menelan kekalahan 1-0 lawan Roma.

Persoalannya, Juve dan Roma merupakan rival yang dibenci sehingga harus dikalahkan. Namun Lazio justru kalah dari dua lawan itu. 

Meski mendapat tekanan, Lazio mampu bangkit. Mereka langsung unggul saat laga baru berjalan tujuh menit. Gelandang asal Brasil Felipe Anderson membobol gawang lawan lewat gol cepat.

Berawal dari upayanya yang berhasil merebut bola dari Antonio Candreva, dia kemudian melakukan penetrasi dan melepaskan tendangan yang menaklukkan kiper Benoit Costil.

Unggul 1-0 menjadikan pemain Lazio kian bersemangat dan agresif menekan pertahanan Salernitana. Hasilnya, giliran Matias Vecino yang mencetak gol di menit 14.

Gol ini bermula dari sepak pojok yang disambut striker Taty Castellanos. Sundulan Castellanos itu kemudian mengenai lengan bek Norbert Gyomber.

Sebelum wasit meniup peluit dan menunjuk titik putih karena Gyomber sudah pasti handball, Vecino sudah langsung menyambar bola liar ke gawang dan gol. Wasit mensahkan gol itu dan skor berubah 2-0.

Namun Salernitana tak butuh waktu lama memperkecil ketinggalan. Hanya berselang dua menit, pemain sayap Loum Tchaouna membobol gawang Lazio lewat sundulan yang menerima umpan silang Giulio Maggiore.

Pertandingan makin panas dan seru. Lazio tetap bermain ofensif untuk menambah gol. Akibatnya, kiper Costil harus bekerja keras mengamankan gawang.

Termasuk menggagalkan Castellanos yang berusaha menyambut bola silang Adam Marusic.

Lazio akhirnya memperbesar keunggulan setelah Anderson mencetak brace di menit 35. Gol tercipta lewat kerjasama apik Anderson dengan Castellanos yang dituntaskan oleh pemain berusia 30 ini. Skor 3-1 untuk Lazio dan bertahan sampai turun minum.

Memasuki babak kedua, Lazio tak menurunkan tempo permainan. Hanya, pertahanan Salernitana sudah jauh lebih baik sehingga pemain Lazio tak lagi mudah menembusnya.

Meski demikian mereka tetap mendapat banyak peluang. Bahkan Anderson nyaris mencetak hattrick, namun upayanya masih gagal.

Kiper Costil tercatat melakukan penyelamatan dari Patric dan Anderson. Namun gawang dia akhirnya kebobolan juga menjelang akhir pertandingan.

Isaksen yang masuk menggantikan Mario Gila di menit 84 langsung mencetak gol, tiga menit kemudian.

Dia menuntaskan assist Nicolo Rovella dengan baik dan mengubah skor menjadi 4-1. Skor itu bertahan sampai akhir laga.

Kemenangan itu menjadikan Lazio memperbaiki peringkatnya. Mereka menggeser Napoli dan menduduki posisi tujuh dengan poin 49.

Lazio masih berharap bisa meraih tiket ke Eropa dengan berkompetisi di Europa Conference League.

Sementara, Salernitana kian terbenam di dasar klasemen. Mereka hanya mengumpulkan poin 15 dan bakal turun kasta musim depan.