Indonesia Total Sudah Mengoleksi 50 Gelar di All England
Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir sukses meraih tiga gelar All England beruntun (dok. PBSI).

Bagikan:

JAKARTA – Indonesia total sudah mengoleksi 50 gelar dari turnamen bulu tangkis paling tua di dunia, All England, yang pekan ini tengah berlangsung di Birmingham, Inggris.

Dari koleksi 50 gelar tersebut, sektor ganda putra masih menjadi raja. Nomor ini memiliki koleksi gelar paling banyak, yakni sebanyak 23 gelar.

Empat sektor lainnya yang mengekor ganda putra ialah tunggal putra 15 gelar, ganda campuran enam gelar, tunggal putri empat gelar, dan ganda putri dua gelar.

Tunggal putra Tan Joe Hok merupakan pebulu tangkis pertama Indonesia yang merasakan podium juara All England pada 1959, saat ajang itu masih berlangsung di Wembley, Inggris.

Adapun pebulu tangkis Indonesia pemegang rekor gelar terbanyak tunggal putra di All England ialah Rudy Hartono.

Ia mengumpulkan delapan gelar, tujuh di antaranya diraih berturut-turut dari tahun 1968 sampai 1974. Sementara itu, satu lainnya didapat pada 1976.

Meski belakangan banyak pebulu tangkis hebat, rekor delapan gelar tunggal putra milik Rudy Hartono itu belum bisa dipatahkan. Satu-satunya pebulu tangkis yang mendekati koleksi itu ialah Lin Dan asal China.

Enam gelar lainnya yang dimiliki tunggal putra direngkuh oleh Liem Swie King (1978, 1979, dan 1981), Ardy Wiranata (1991), dan terakhir Hariyanto Arbi yang menjadi juara dua kali beruntun pada 1993 dan 1994.

Sektor ganda putra, pasangan paling sukses ialah Tjun Tjun/Johan Wahjudi. Ganda ini berhasil mendapat enam gelar yang diraih pada tahun 1974 dan 1975 dan dilanjutkan empat gelar beruntun dari 1977 sampai 1980.

Kemudian, pasangan Christian Hadinata/Ade Chandra, Rudy Heryanto/Hariamanto Kartono, Ricky Subagja/Rexy Mainaky, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan, dan Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo, masing-masing meraih dua gelar All England.

Berlanjut ke tujuh gelar lain disumbangkan Rudy Gunawan/Eddy Hartono, Rudy Gunawan/Bambang Supriyanto, Candra Wijaya/Tony Gunawan, Tony Gunawan/Halim Haryanto, Candra Wijaya/Sigit Budiarto, Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri, dan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto.

Bergeser ke nomor tunggal putri, pebulu tangkis tersukses ialah Susi Susanti yang memborong empat gelar. Peraih medali emas Olimpiade Barcelona 1992 itu menjadi juara di All England pada 1990, 1991, 1993, dan 1994.

Nomor berikutnya ialah ganda putri. Dua gelar dari sektor ini didapat oleh Minami Sudaryanto/Retno Koestijah pada 1968 dan Verawaty Fadjrin/Imelda Wiguna pada 1979.

Pada sektor ganda campuran, pasangan tersukses ialah Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir. Mereka juara di All England sebanyak tiga kali berturut-turut, yaitu pada 2012, 2013, dan 2014.

Lalu, Praveen Jordan juara dua kali di All England. Pertama, dia meraih gelar bersama Debby Susanto pada 2016 dan gelar kedua didapat saat berpasangan dengan Melati Daeva Oktavianti pada 2020.

Satu gelar terakhir di ganda campuran dimiliki oleh Christian Hadinata/Imelda Wiguna. Pasangan ini menjadi kampiun di All England pada 1979.

Koleksi 50 gelar ini membuat Indonesia berada pada urutan keempat negara tersukses dalam sejarah All England. Merah-Putih berada di belakang Inggris (194 gelar), Denmark (89 gelar), dan China (87 gelar).