Bagikan:

JAKARTA - Manchester United berencana memecat Manajer Erik ten Hag pada akhir musim ini. Meski beredar sejumah nama, Sir Jim Ratcliffe, pemilik saham minoritas baru United, justru menargetkan bisa membawa Zinedine Zidane untuk menangani The Red Devils.

Masa depan Ten Hag di MU masih tak pasti. Peluang untuk dipecat memang lebih besar ketimbang dipertahankan karena gagal meraih prestasi terbaik.

Kekalahan 1-2 dari Fulham di Old Trafford menjadi sinyal kuat bila eks pelatih Ajax Amsterdam ini bakal diberhentikan.

Ten Hag sudah gagal saat kompetisi belum berakhir. MU yang kembali berkompetisi di Liga Champions 2023/2024 sudah langsung tersingkir di penyisihan grup.

Bahkan, The Red Devils menduduki posisi paling bawah sehingga gagal lolos ke Liga Europa 2023/2024.

Status sebagai juara bertahan di Carabao Cup pun tak bisa dilanjutkan. Sementara di Liga Inggris, Ten Hag berharap bisa membawa MU ke empat besar.

Hanya saja, target itu dinilai tak realistis karena MU saat ini masih menduduki peringkat keenam dan sudah terpaut delapan poin dari Aston Villa yang bertengger di posisi keempat.

Bila ingin masuk zona Liga Champions, MU harus menyingkirkan Villa dan Tottenham Hotspur yang lebih konsisten performanya ketimbang Casemiro dan kolega.

Selain itu, pemain yang dibeli Ten Hag dengan harga mahal lebih sering melempem. Mulai dari Casemiro, Raphael Varane, hingga Antony. Bahkan, Rasmus Hojlund nyaris gagal sebelum menunjukkan aksinya sebagai goal-getter andalan MU.

Kedatangan Ratcliffe sebagai pemilik saham minoritas baru setidaknya membuat Ten Hag kian terancam. Apalagi, pria terkaya di Inggris ini kurang memberi dukungan terhadap Ten Hag.

Meski hanya memiliki saham 27,7% saja, Ratcliffe mendapat kepercayaan dari keluarga Glazer sebagai pemilik saham mayoritas untuk membenahi tim.

Kepercayaan itu termasuk merombak skuat, mengganti manajer, sampai melakukan perubahan di jajaran manajerial.

Dirinya merekrut Omar Berrada menjadi CEO klub dan mengangkat Dan Ashworth sebagai Direktur Olahraga. Ashworth sendiri sudah mengajukan sejumlah nama, yaitu Julen Lopetegui, Graham Potter, dan Ruben Amorim untuk menjadi manajer berikutnya.

Selain itu, Thomas Tuchel yang akan mundur dari Bayer Munchen pada akhir musim ini menyatakan keinginan menangani MU. Dirinya pun sudah dikontak.

Namun, ada satu nama yang dimunculkan Jean-Claude Blanc, pimpinan Ineos, yang akan menempati jabatan Direktur MU. Blanc sendiri merupakan CEO Ineos, perusahaan milik Ratcliffe.

Blanc bukan sosok sembarangan. Pria asal Perancis ini pernah menjdi Direktur Paris Saint-Germain dan mantan CEO Juventus. Sebagai orang Perancis, dirinya mengusulkan Zinedine Zidane sebagai kandidat Manajer MU. Usulan itu langsung disetujui Ratcliffe.

Zidane sendiri masih menganggur sejak meninggalkan Real Madrid pada 2021. Dalam kariernya sebagai pelatih, legenda Timnas Perancis ini hanya menangani satu klub, Madrid.

Namun, Zidane membawa Los Merengues mencetak hattrick juara Liga Champions. Dirinya tercatat dalam sejarah sebagai satu-satunya pelatih yang bisa membawa klub tiga kali meraih trofi Si Kuping Lebar berturut-turut.

Mantan pemain Cannes, Bordeaux, Juventus, dan Madrid ini juga memenangi La Liga sebanyak dua kali dan merebut UEFA Super Cup serta Piala Dunia Antarklub masing-masing dua kali.

Ratcliffe meyakini Zidane bisa merevolusi MU. Hanya saja, Zidane juga menjadi target Bayern Munchen dan Juventus. Meski sudah tiga tahun terakhir tak menangani klub, Zidane memastikan dirinya akan kembali.

Terutama setelah keinginan melatih Timnas Perancis belum kesampaian. Federasi Sepak Bola Perancis (FFF) memilih mempertahankan koleganya, Didier Deschamps, meski gagal di Piala Duia 2022.