Bagikan:

JAKARTA – Memiliki kebebasan finansial atau financial freedom adalah dambaan setiap orang. Menurut pakar, merdeka finansial tidak sama dengan kaya dan bergelimang harta.

Kebebasan finansial bukanlah hal baru baik bagi masyarakat Indonesia maupun dunia. Mencapai kebebasan finansial sudah sangat sering digaungkan berbagai perencana keuangan dalam beberapa tahun terakhir.

Untuk mewujudkannya bukanlah hal yang mudah, karena dibutuhkan banyak hal untuk akhirnya mencapai kebebasan finansial. Mulai dari kedisiplinan, kesabaran, sampai strategi yang harus digunakan supaya akhirnya mencapai tujuan. Dan yang terpenting, untuk mencapai financial freedom dibutuhkan perencanaan keuangan yang baik.

Tapi, susah bukan berarti mustahil. Jika dilakukan secara konsisten, maka mencapai financial freedom adalah sebuah keniscayaan.

Hidup Nyaman tanpa Khawatirkan Uang

Menurut Robert Kiyosaki bebas secara finansial tidak sama dengan kaya dan bergelimang harta. Pakar keuangan dan investasi yang menulis buku Rich Dad Poor Dad ini mengatakan seseorang bisa disebut bebas finansial ketika sudah memiliki pendapatan atau tabungan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan, baik sekarang maupun di masa depan.

Sementara dilansir dari laman Kementerian Keuangan, financial freedom adalah kemampuan untuk hidup sesuai dengan keinginan tanpa harus khawatir tentang masalah keuangan.

Butuh perjalanan yang panjang untuk mencapai kebebasan finansial. (Pixabay)

Definisi lain dari kebebasan finansial adalah kondisi ketika seseorang memiliki simpanan yang memadai, bebas dari beban utang, dan dapat meraih pendapatan pasif.

Meski memiliki arti yang sedikit berbeda, namun dapat disimpulkan bahwa kebebasan finansial berarti memberikan fleksibilitas kepada seseorang untuk membuat keputusan keuangan tanpa rasa cemas terkait keterbatasan finansial. Sederhananya, financial freedom adalah ketika seseorang dapat menjalani hidup dengan nyaman tanpa mengkhawatirkan keterbatasan keuangan.

Seperti kata pepatah “banyak jalan menuju Roma”, untuk menuju kebebasan finansial juga bisa ditempuh dengan berbagai cara dan setiap individu memiliki cara yang berbeda. Namun, slah satu langkah kunci menuju kebebasan finansial adalah memulai investasi sejak dini.

Tahapan Menuju Kebebasan Finansial

Umumnya, manusia berharap bisa mencapai financial freedom di usia 50 tahun atau ketika tidak lagi dalam usia produktif untuk bekerja, tapi tetap bisa memiliki penghasilan.

Perencana keuangan Annisa Steviani membagi tahapan mengelola keuangan menjadi tiga tahapan yaitu struggling alias berusaha menata keuangan, maintaining atau mengatur keuangan dengan terstuktur, dan building yaitu membangun aset masa depan sedikit demi sedikit.

Annisa menuturkan mengelola keuangan sudah bisa dimulai sejak usia 20 tahunan atau bahkan kurang dari itu. Di usia ini, biasanya menjadi fase penting seseorang untuk memulai hidup mandiri alias tidak bergantung pada orang lain.

Tantangannya, banyak orang di usia ini belum memiliki pekerjaan atau pendapatan yang stabil. Namun Annisa menjelaskan mengelola keuangan harus dimulai pelan-pelan dari hal kecil seperti menabung dan tidak tergoda dengan cicilan online.

Mencapai kebebasan finansial adalah impian semua orang. (Pixabay)

“Banyak kewajiban yang harus diprogram sendiri. Dari sisi keuangan kalau masih berjuang di usia ini tidak apa-apa. Selain itu, masih banyak godaan-godaan untuk menggunakan pay later cicilan 0 persen. Jangan khawatir, semua orang pernah ada di fase itu, tapi pelan-pelan harus berusaha,” tutur Annisa.

Tahap selanjutnya di usia 30 tahunan, Annisa menekankan pentingnya untuk mampu memelihara keuangan dengan baik atau maintaining. Tidak membandingkan kondisi finansial dengan orang sekitar bisa menjadi salah satu kunci supaya tahap maintaining ini berjalan dengan baik.

Lalu di usia 40 memasuki fase building yaitu mulai membangun aset masa depan sedikit demi sedikit. Tapi Annisa menekankan, untuk tidak perlu merasa FOMO (fear of missing out) atau takut ketinggalan ketika melihat sudah banyak orang yang terjun investasi di usia lebih muda. Merasa siap dan cukup secara finansial untuk membangun aset lebih penting daripada berinvestasi hanya karena FOMO.

Dengan mengelola keuangan dengan rentang usia 20 hingga 40 tahun, Annisa meyakini seseorang bisa mencapai kebebasan finansial atau financial freedom di usia 50-an atau ketika memasuki pensiun. Karena itulah, ia kembali menekankan pentingnya menabung sejak usia produktif harapannya adalah setelah pensiun kita bisa tetap menikmati hidup dengan kondisi finansial yang memadai.

“Tidak usah bekerja tapi uangnya ada. Kalau sakit kita tidak harus bingung siapa yang akan membayar, target kita semua ada di sini,” pungkas Annisa.