Bagikan:

JAKARTA - Anthony Joshua akan menghadapi Francis Ngannou pada 8 Maret 2024 di Arab Saudi. Sebelum pertarungan itu, tensi keduanya sudah panas saat terlibat konfrontasi di acara DANZ pada Selasa, 20 Februari 2024.

Joshua naik pitam dengan pernyataan Ngannou yang sesumbar telah bisa menjatuhkan Tyson Fury.

Soalnya, mantan juara UFC itu menyebut Joshua tak akan bisa kembali bangun ketika nanti dirobohkan, tidak seperti Fury.

Sebagai informasi, Ngannou sempat menjatuhkan Fury dalam debutnya di dunia tinju profesional pada Oktober 2023. Fury bisa bangkit lagi dan bisa menjalani pertarungan hingga ronde akhir.

Meski bisa membuat Fury roboh, Ngannou tetap tidak bisa menghindari kekalahan kontroversial dalam keputusan terpisah.

"Ya, saya ragu tentang itu (Joshua bisa bangkit lagi usai dijatuhkan). Tyson menunjukkan bahwa dirinya sangat tangguh. Saya melihatnya bangkit dari sebuah knockdown yang Anda tidak akan percaya."

"Jadi, menurut saya, dia (Fury) mungkin salah satu orang yang paling menantang di luar sana dan itu bukan berarti tidak menghormati AJ. Saya tidak percaya AJ akan bisa melakukan seperti Tyson," ujar Ngannou seperti dilansir The Sun.

Sontak, keangkuhan Ngannou langsung direspons dengan nada tinggi oleh Anthony Joshua. Dengan tatapan tajamnya, mantan juara tinju kelas berat itu menekankan bahwa menjatuhkan Fury bukan hal yang patut dibanggakan.

"Siapa yang belum menjatuhkan Tyson? Begitu banyak orang yang telah menjatuhkan Tyson," kata Joshua keras.

Perkataan Joshua memang benar. Tercatat, Fury telah terjatuh tujuh kali dalam kariernya, tetapi dia bisa bangkit kembali untuk tetap tak terkalahkan di akhir duel.

Sementara itu, pertarungan Joshua vs Ngannou sejatinya bukan duel yang diharapkan pencinta tinju.

Awalnya, Joshua dijadwalkan menghadapi Deontay Wilder, pada Maret 2024, tetapi kesepakatan itu batal setelah kekalahan mengejutkan petinju Amerika Serikat itu dari Joseph Parker.

Ngannou setali tiga uang. Dia ditolak untuk melakukan pertarungan ulang melawan Fury. Lalu, Fury malah beralih ke pertarungan unifikasi kelas berat tak terbantahkan kontra Oleksandr Usyk yang dijadwalkan pada 18 Mei 2024.

Alhasil, Turki Alalshikh selau Ketua Otoritas Hiburan Kerajaan Arab Saudi bertindak cepat untuk mempertemukan kedua petinju kelas berat itu dalam pertarungan crossover di Riyadh.

Melihat rencana Turki Alalshikh, awalnya Joshua tidak menyetujui. Namun, harga dirinya merasa terganggu andai menolak tantangan itu sehingga membuatnya menerima tawaran bertarung melawan Ngannou.

"Mereka membicarakan pertarungan ini sebelumnya. Saya berkata tidak. Ini hanyalah pertarungan gimmick. Ini bukan sesuatu yang menurut saya benar, berlawanan ketika saya masih mengejar kejayaan kelas berat."

"Kemudian, saya pikir ketika mereka melihat apa yang terjadi pada pertarungan terakhirnya, situasi dengan Wilder, peluang ini muncul dengan sendirinya. Saya tidak pernah menolak tantangan dan saya menantikannya," tutur Joshua.