JAKARTA - Legenda Jerman, Andi Brehme, meninggal dunia pada Senin, 19 Februari 2024, malam waktu setempat setelah mengalami serangan jantung.
Brehme wafat pada usia 63 tahun di klinik Ziemssenstrasse. Bantuan medis ketika itu yang diterima Brehme terlambat.
Penghormatan dari dunia sepak bola mengalir setelah berita dukacita tersebut.
Bayern Munchen, klub lama Brehme, mengeluarkan pernyataan resmi setelah mengetahui meninggalnya mantan gelandang mereka.
"FC Bayern sangat sedih atas meninggalnya Andreas Brehme secara tiba-tiba. Kami menyampaikan simpati terdalam kami kepada keluarga dan teman-temannya."
BACA JUGA:
"Andreas Brehme akan selamanya ada di hati kami, sebagai pemenang Piala Dunia dan yang lebih penting sebagai orang yang sangat spesial.
Dia akan selamanya menjadi bagian dari keluarga FC Bayern. Istirahatlah dengan tenang, Andi!" tulis Bayern Munchen.
Andi Brehme merupakan pahlawan Jerman saat menjuarai Piala Dunia 1990 (sebagai Jerman Barat). Dia mencetak gol tunggal kemenangan melalui titik penalti pada menit ke-85.
Gol itu membawa gelar Piala Dunia ketiga buat Jerman sekaligus mengubur impian Argentina.
Wafatnya Breheme terjadi sebulan setelah kematian mentornya yang juga sesama ikon Jerman, Franz Beckenbauer.
Sebelumnya, meninggalnya Beckenbauer disebut-sebut memberikan kesan mendalam bagi Brehme.
Brehme meninggalkan pasangannya, Susanne Schaefer, dan putranya, Ricardo dan Alessio, dari pernikahannya dengan Pilar Martinez.
Brehme memulai karier sepak bola pada 1978 bersama HSV Barmbek-Uhlenhorst. Dia kemudian pergi pada 1980 untuk bergabung FC Saarbrucken selama semusim.
Perpindahan ke FC Kaiserslautern terjadi pada 1981 dan dia menghabiskan lima musim di barat daya Jerman itu sebelum bergabung Bayern Munich selama dua musim.
Dia lantas menikmati masa bersama Inter Milan dan Real Zaragoza pada akhir tahun 80-an dan awal tahun 90-an sebelum kembali ke Kaiserslautern untuk menutup karier sepak bolanya.
Brehme kembali ke Jerman pada 1984 dan mencetak delapan gol dalam 86 penampilan untuk negaranya.
Gol terpentingnya terjadi pada musim panas 1990, ketika ia mencetak gol kemenangan di final Piala Dunia melawan Argentina yang berakhir 1-0.